Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Dewa 19 Buka Mata Publik soal Kurang Memadainya Infrastruktur Pendukung di JIS

Kompas.com - 06/02/2023, 09:10 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergelaran konser band Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (4/2/2023), sukses menghibur 75.000 orang yang hadir untuk menonton.

Namun, pergelaran konser tersebut seolah membuka mata publik tentang kurangnya infrastruktur pendukung di JIS.

Pasalnya, banyak penonton konser Dewa 19 yang mengeluh karena mereka harus bersusah payah untuk bisa menuju ke stadion yang diresmikan pada 24 Juli 2022 tersebut.

Berikut ini adalah beberapa keluhan yang dibagikan para penonton konser Dewa 19 mengenai infrakstruktur pendukung di JIS melalui media sosial.

Baca juga: Hindari Macet, Penonton Dewa 19 Rela Turun Kendaraan dan Jalan Kaki 2 Km ke JIS

Area parkir yang dianggap sedikit

Keterbatasan area parkir di JIS menjadi salah satu hal yang dikritik banyak penonton konser Dewa 19.

"Penampilan dewa sih keren banget, lightingnya juga bagus cuma soundnya kurang oke kalau dari tribun. Mana kacau banget soal parkir dan penukaran tiket jadinya macet parah. Gamau lagi deh nonton konser kalo di jis, kapok," tulis akun @RaNurhaliza di Twitter.

"Menyelenggarakan acara besar di JIS ini bencana besar 75.000 penonton bubaran dari stadion tanpa akses transportasi umum massal, tanpa parkir yang layak, bahkan tanpa akses trotoar yang layak Resep sempurna membuat bencana seperti Kanjuruhan kembali terjadi," tulis cuitan Adriansyah Yasin Sulaeman di akun Twitter-nya @andriansyahyasin, Minggu (5/2/2023).

Terkait dengan terbatasnya area parkir di JIS, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku yang mengembangkan JIS pernah memberikan alasannya.

Baca juga: Ini Alasan Jakarta International Stadium Hanya Miliki Sedikit Lahan Parkir

Project Manager PT Jakpro Arry Wibowo mengatakan, kapasitas parkir terbatas karena nantinya JIS akan terintegrasi dengan moda transportasi massal.

"Untuk parkir memang kami sediakan tapi terbatas, karena semangat Pak Gubernur, jumlah parkir di bawah standar, karena nanti JIS akan terintegrasi dengan angkutan tranportasi massal," tutur Arry, Selasa (24/8/2021).

"Kalau ada big event, kita akan memanfaatkan kantong parkir di sekitar," lanjutnya.

Akses transportasi umum di JIS dianggap buruk

Selain masalah parkir, akses transportasi umum dari dan menuju JIS juga dianggap buruk dan tak memadai oleh penonton konser Dewa 19.

Baca juga: Polisi Terjunkan 2.174 Personel untuk Amankan Konser Dewa 19 di JIS

"Derita nonton Dewa, ngaret mulai jam 8 malam, kelar 23.30 keluar stadion 23.45. Desak-desakan, jalan kaki 1 km. Sampai mobil jam 01.00 enggak gerak 1,5 jam. Sampai rumah 03.15 (jaksel). Sedih ya gedung sebagus JIS akses jalan parkir mobil kendaraan umum kacau balau. Dihimbau naek shuttle/transJakarta tapi enggak difasilitasi dengan baik," tulis akun Twitter @MayaAnnas.

"Harusnya diseriusi dulu bangun akses transportasi umum yang layak untuk mengakomodasi ribuan orang yang akan datang untuk acara ke sini," tulis Andriansyah.

"Kemudian jaringan trotoar juga dibenahi Wacana akan dibangun Stasiun KRL, Jalur LRT baru… Jangan sampai jadi omong kosong politik belaka," tambah Andriansyah.

"Jam 04.00 subuh baru sampai rumah di Bintaro akses transportasi buruk banget," tulis akun Twitter @antoarief.

Mengenai transportasi publik ke JIS, sebenarnya ini bisa dilalui dengan transportasi umum, seperti kereta Commuter Line dan Transjakarta.

Namun, KRL jalur Tanjung Priok hanya beroperasi hingga pukul 20.00 WIB sehingga saat konser Dewa 19 selesai sudah tidak lagi beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com