Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan Penonton, Konser Dewa 19 di JIS Bakal Dievaluasi Jakpro bersama Penyelenggara

Kompas.com - 06/02/2023, 21:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bakal mengevaluasi penyelenggaraan konser Dewa 19 di Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Jakarta Utara, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, konser itu menuai kekecewaan dari para penonton, khususnya soal kurangnya shuttle bus yang tersedia di sekitar JIS, stadion yang dikelola oleh Jakpro.

"Karena evaluasi dilakukan bersama teman-teman komersial, mungkin teman-teman berkoordinasi bersama EO (event organizer). Besok kami akan diskusi," kata VP Sekretaris Perusahaan PT JakPro Syachrial Syarif, dilansir dari Antara, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Banyak Keluhan Usai Konser Dewa 19 di JIS, Komisi B DPRD DKI: Transportasi Publik Belum Disiapkan dengan Baik

Soal akses padat dan waktu tunggu bus antar jemput (shuttle bus) yang dikritik masyarakat, Syachrial mengatakan bus antar jemput di sana diatur oleh manajemen acara (event organizer/EO).

Shuttle bus merupakan salah satu kendaraan umum yang disediakan penyelenggara kegiatan, Redline Kreasindo. Shuttle itu berjalan dari Jakarta International Expo (JIExpo) menuju JIS.

Menurut Syachrial, jumlah bus antar jemput tersebut sudah disesuaikan dengan jumlah penonton dengan berbekal koordinasi bersama berbagai pihak termasuk kepolisian.

"Sebenarnya semua sudah diperhitungkan. Saat pelaksanaan kelihatannya, termasuk akses keluar-masuk, kami siapkan dua di ramp barat dan timur. Yang pasti semua akan dievaluasi," tutur dia.

Syachrial berujar, Redline Kreasindo telah menggelar simulasi konser Dewa 19. Proses simulasi itu termasuk menghitung jumlah penonton dan menyesuaikannya dengan jumlah shuttle bus.

Baca juga: DPRD Sebut Ada 4 Hal yang Harus Dievaluasi soal Infrastruktur JIS, Termasuk Sound System

"Iya, (jumlah shuttle bus) sudah dihitung. Mereka (Redline Kreasindo) kan tahu jumlah tiket. Waktu dengan polisi juga diklarifikasi," kata Syachrial.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, akan memperbaiki infrastruktur di sekitar JIS. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kata dia, juga akan melebarkan akses jalan menuju JIS.

"Dari belakang (JIS) kan akan diperbaiki ya, jalurnya akan dilebarkan, infrastruktur kami bagusin (perbaiki)," ujar Heru, Senin.

Selain itu, Heru menekankan Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga akan mendukung penyelenggaraan kegiatan di JIS dengan hal penyediaan armada.

Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga membangun trotoar untuk halte kendaraan umum maupun pejalan kaki di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai bagian dari kelanjutan proyek pelebaran akses JIS.

Baca juga: Dukung Pelebaran Akses Menuju JIS, Dinas Bina Marga DKI Bangun Trotoar di Papanggo Tanjung Priok

Pembangunan akses jalan di JIS terdiri dari beberapa pekerjaan, salah satunya elebaran Jalan Sunter Permai. Pekerjaan Jalan Sunter Permai yang telah selesai dikerjakan meliputi konstruksi jalan dan pekerjaan konstruksi saluran.

Kini, radius tampung usai Jalan Sunter Permai setelah pelebaran mencapai empat kendaraan, lebih lebar dari sebelumnya yang hanya dua kendaraan.

Selanjutnya, pada 2023 akan dilaksanakan pekerjaan fasilitas trotoar untuk halte kendaraan umum dan pejalan kaki. Penyelesaian fasilitas tersebut ditargetkan pada tahun ini.

(Penulis : Muhammad Naufal | Editor : Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com