Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Catatan dan Janji Heru Budi Perbaiki Infrastruktur JIS Usai Konser Dewa 19...

Kompas.com - 07/02/2023, 06:53 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS), pada Sabtu (4/2/2023), menuai protes para penontonnya berkait infrastruktur pelengkap di sekitar stadion tersebut.

Infrastruktur yang diprotes antara lain minimnya layanan transportasi umum hingga minimnya akses jalan layak menuju JIS.

Merespons hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bahwa jajarannya akan memperbaiki infrastruktur di sekitar JIS.

Di satu sisi, legislatif Jakarta turut berkomentar soal peristiwa yang terjadi di stadion yang dikelola PT Jakarta Propertindo (Jakpro), salah satu BUMD DKI Jakarta, itu.

Janji Heru Budi

Heru Budi mengatakan jajarannya akan memperbaiki infrastruktur di sekitar JIS.

Katanya, selain memperbaiki infrastruktur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan melebarkan akses jalan menuju JIS.

Baca juga: Banyak Keluhan Soal Infrastruktur Sekitar JIS, Heru Budi: Akan Kami Perbaiki

"Dari belakang (JIS) kan akan diperbaiki ya, jalurnya akan dilebarkan, infrastruktur kami bagusin (perbaiki)," ujar Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2023).

Heru menekankan, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga akan mendukung penyelenggaraan kegiatan di JIS.

Caranya dengan menyediakan armada Transjakarta ke arah JIS dari sejumlah titik.

"Kalau transportasi publik, kami bisa atasi. Setiap nanti ada kegiatan di sana, kami dukung, Transjakarta bisa masuk," tutur eks Wali Kota Jakarta Utara itu.

Shuttle bus jadi kewenangan penyelenggara

Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif menyatakan, layanan shuttle menuju JIS saat konser Dewa 19 merupkan tanggung jawab penyelenggara kegiatan, Redline Kreasindo.

Shuttle bus merupakan salah satu kendaraan umum yang disediakan Redline Kreasindo saat konser Dewa 19. Shuttle itu berjalan dari Jakarta International Expo (JIExpo) menuju JIS.

"EO-nya yang arrange (shuttle bus). Saya enggak berani menjelaskan," ucap Syachrial, melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Shuttle Bus Saat Konser Dewa 19 di JIS Penuh dan Kurang, Jakpro: Itu EO yang Mengatur...

Menurut dia, Redline Kreasindo telah menggelar simulasi konser Dewa 19.

Proses simulasi itu termasuk menghitung jumlah penonton dan menyesuaikannya dengan jumlah shuttle bus.

Ia menyebut, Redline Kreasindo bahkan juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait jumlah shuttle bus.

Baca juga: Pengalaman Menonton Konser Dewa 19 di JIS: Bus Shuttle Penuh, Jalanan Macet, dan Harus Jalan Kaki 1 Jam Lebih

"Iya, (jumlah shuttle bus) sudah dihitung. Mereka (Redline Kreasindo) kan tahu jumlah tiket," urainya.

"Waktu dengan polisi juga diklarifikasi, dikonfirmasi, kalau jumlah penontonnya sekian, shuttle-nya sekian," sambung Syachrial.

Komentar legislatif Jakarta

Menanggapi penyelenggaraan konser itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyebutkan empat hal yang harus dievaluasi soal infrastruktur di JIS dan sekitarnya.

"Kalau dari acara kemarin, itu saya melihat beberapa catatan. Pertama, sound system ternyata terbukti ya ada yang tidak maksimal, padahal dulu kan sempat digembar-gemborkan yang terbaik. Nah itu juga harus jadi catatan," kata Ismail di Gedung DPRD DKI, Senin.

Hal berikutnya yang harus dievaluasi pengelola JIS, yakni informasi mengenai lokasi park and ride bagi pengunjung JIS. Informasi tersebut dinilai tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

Baca juga: Infrastruktur Pendukung JIS Dikritik saat Konser Dewa 19, Komisi B DPRD: Memang Ada Beberapa Catatan

"Kalau dulu ketika penyelenggaraan Formula E, itu memang dipublikasikan dijadikan area park and ride, lancar itu, tapi kemarin tidak. Di publikasi, kita tidak melihat itu," kata Ismail.

Hal lain yang harus dievaluasi, yakni armada transportasi umum yang dinilai belum memadai.

"Kemudian soal rekayasa lalin. Karena memang itu area yang sangat minim akses, titik atau lokasi JIS itu, makanya ini perlu duduk bareng semua pihak yang terkait sehingga bisa sempurna memberikan kenyamanan untuk masyarakat Jakarta," ucap Ismail.

Tidak jadi preseden buruk

Kemudian, Ismail menilai bahwa konser Dewa 19 itu tidak lantas menjadi preseden buruk untuk konser-konser berikutnya di JIS.

"(Preseden) buruk-buruk amat sih enggak, cuma ada beberapa catatan," tutur Ismail.

Ia menekankan, dalam sebuah kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangannya.

Politisi PKS itu menilai, kekurangan dari segi infrastruktur untuk konser Dewa 19 masih bisa diperbaiki oleh PT Jakpro.

"Biasa lah, dalam setiap peristiwa, pastikan kita menemukan sisi kelebihan (dan) kekurangannya," ucap dia.

"Dan, itu sangat mungkin kok untuk bisa dioptimalkan nanti perbaikannya," sambung Ismail.

JIS tak ideal gelar konser

Di satu sisi, Ismail menilai kondisi JIS saat ini masih tak memungkinkan untuk dikunjungi puluhan ribu pengunjung dalam waktu yang bersamaan, berdasarkan peristiwa yang terjadi saat konser Dewa 19.

"Saya bilang, lokasi JIS ini memang tidak ideal apa untuk dikunjungi (masyarakat) dalam jumlah banyak dan waktu seketika," tegas Ismail.

Menurut dia, transportasi umum yang berada di sekitar JIS harus diperbanyak agar peristiwa saat konser Dewa 19 tidak terulang.

Kata Ismail, untuk mengatasi hal yang sama, rekayasa lalu lintas di sekitar JIS juga diperlukan.

"Oleh karena itu diperlukan pendukungnya seperti mempersiapkan rekayasa lalu lintasnya, jenis armada pendukung yang untuk men-drop dan menjemput (pengunjung JIS)," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com