"Iya, kondisinya sudah (membaik). Ditangani menjadi lebih baik lah, tentunya ada progres yang lebih baik gitu," ujar Ngabila.
Dinkes telusuri
Kini, Dinkes DKI Jakarta masih menelusuri dua kasus baru gagal ginjal akut kepada dua anak di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
"Semua informasi masih dikumpulkan. Seperti mencari riwayat sakit yang pertamanya, lalu minum obatnya dari mana saja seperti itu," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta sampai saat ini juga sedang mengumpulkan sampel dari satu dari dua orang yang terjangkit penyakit gagal ginjal akut.
"Kalau memang ada riwayat minum obat sambil tentu pararel dengan proses medis lainnya," ucap Dwi.
Diduga akibat obat sirup
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, tercatat ada penambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Syahril dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Ada 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI Telusuri Riwayat Sakit Pasien dan Penggunaan Obat
Syahril mengatakan, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Satu Kasus konfirmasi gagal ginjal akut anak berusia 1 tahun, sebelumnya diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Sementara satu kasus masih suspek pada anak berusia 7 tahun, sebelumnya mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.