Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berduka, Keluarga Balita yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta Timur Enggan Ditemui

Kompas.com - 07/02/2023, 15:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga balita berusia satu tahun yang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut pada 1 Februari 2023 masih dalam keadaan berduka.

Camat Pasar Rebo Mujiono mengatakan inilah yang membuat mereka masih enggan untuk buka suara terkait kasus tersebut.

"Keluarganya belum mau ditemui pihak lain. Termasuk saya juga belum ketemu keluarganya," ujar Mujiono ketika dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Lagi, Sidang Class Action Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Ditunda

Keluarga balita itu juga belum ingin terlalu terbuka kepada pihak RT, RW, termasuk Kelurahan.

Menurut informasi yang diterima Mujiono, mereka hanya menerima keluarga dekat.

"Namun sepertinya keluarga menginginkan permasalahannya tak membesar. Sudah diterima sebagai sebuah musibah," sambung dia.

Balita meninggal karena gagal ginjal akut

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril mengumumkan dua kasus baru gangguan ginjal akut pada anak, Senin (6/2/2023).

Kasus gangguan ginjal akut itu muncul pertama kali setelah sejak awal Desember 2022 tidak ada pencatatan kasus.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan Kembali di Jakarta: Terlacak Januari 2023, Obat Diduga Penyebabnya

Salah satu kasus itu adalah seorang balita berusia setahun yang berdomisili Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ia dikabarkan meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, Senin (6/2/2023), mulanya anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023.

Kemudian, orangtuanya membeli obat sirup penurun demam secara mandiri di apotek. Mereknya adalah Praxion.

Pada 28 Januari 2023, pasien mengalami beberapa gejala, seperti batuk, demam, pilek, dan susah buang air kecil atau anuria.

Baca juga: Bareskrim Polri Telusuri Penyebab Kasus Gagal Ginjal Akut yang Kembali Telan Korban Jiwa di Jakarta

Balita itu sempat dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo di Kelurahan Pekayon untuk mendapatkan pemeriksaan.

Pada 31 Januari 2023, pasien mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa

Namun, pihak keluarga dirujuk ke RSCM karena ditemukan gejala gangguan ginjal akut pada balita tersebut.

Keluarga menolak dan anak itu dipulangkan. Pada 1 Februari 2023, orangtua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD.

Baca juga: Nyeberang di Skywalk Kebayoran Lama Harus Bayar, Warga: Saya Mending Lewat Bawah

Setelah mendapatkan perawatan, balita itu sudah mulai bisa buang air kecil.

Namun, pada hari yang sama, pasien kembali dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole.

"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," kata Syahril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com