Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Ahli Kapolri Bantah Tudingan Teddy Minahasa Dijebak dalam Kasus Narkoba

Kompas.com - 10/02/2023, 09:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi membantah tudingan tim penasihat hukum Teddy Minahasa yang menyebut ada skenario untuk menjebak kliennya.

Menurut Aryanto, kasus narkoba yang menjerat Teddy sebagai terdakwa bermula dari penindakan biasa.

Setelah itu, penyidik melakukan penelusuran lebih dalam dan melakukan pengembangan hingga terungkap ujung dari pemilik narkoba jenis sabu yang diedarkan tersangka.

"Tidak ada skenario untuk menjebak, untuk mengorbankan Pak Teddy menjadi tersangka," ungkap Aryanto di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Kamis (9/2/2023), dikutip dari Kompas.tv.

Baca juga: Eksepsi Teddy Minahasa Ditolak, Sidang Dilanjutkan dan Jaksa Siapkan Saksi

Aryanto mengatakan, jaksa penuntut umum (JPU) sudah begitu jelas menceritakan rangkaian perjalanan narkoba sabu seberat lima kilogram dari Sumatera Barat hingga ke Jakarta.

Bahkan dijelaskan pula bagaimana sabu tersebut didapat dan peranan masing-masing terdakwa dalam peredaran barang haram itu.

Dari dakwaan JPU tersebut, kata Aryanto, sangat tidak masuk akal jika tim penasihat hukum Teddy Minahasa menilai kasus narkoba ini adalah skenario untuk menjebak seorang jenderal bintang dua.

"Masa pati (perwira tinggi) dijebak untuk itu? Menurut saya, enggak akan mungkin terjadi, lah. Itu karena sialnya Pak Teddy saja karena dulu dia berbuat begitu, kemudian jejaknya masih ada. Ndilalah yang di lapangan tertangkap dan ditarik lebih dalam," jelas Aryanto.

Baca juga: Sidang Tahap Pembuktian Kasus Narkoba Teddy Minahasa Digelar 13 Februari 2023

Lebih lanjut, Aryanto mengakui bahwa sebelum ditangkap, rekam jejak Teddy di kepolisian memang bagus. Hal itulah yang membuat Teddy mendapatkan promosi sebagai Kapolda Jawa Timur.

Namun, kasus narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat itu bukan berarti skenario untuk menjegal kariernya di kepolisian.

Menurut Aryanto, pengungkapan kasus narkoba setelah beberapa hari Teddy ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur hanya kebetulan saja.

"Itu risiko dari tindakan Pak Teddy, ya," ujar Aryanto.

Baca juga: Sidang Teddy Minahasa, Jaksa Janji Bawa Penyidik Polda Metro Jaya dan Sumatera Barat sebagai Saksi

Sebelumnya, pengacara Teddy Minahasa, yakni Hotman Paris Hutapea menegaskan bahwa kliennya dijebak saat menjelang sidang perdana Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (2/2/2023).

Menurut Hotman, hal tersebut dikarenakan Teddy sedang dipromosikan menjadi Kapolda Jawa Timur.

Selain itu, Hotman Paris juga mengatakan bahwa persidangan Teddy seharusnya belum dilangsungkan karena menurutnya pemeriksaan saksi yang dilakukan penyidik belum selesai.

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Hotman Paris Sebut Teddy Minahasa Dijebak di Kasus Narkoba, Staf Ahli Kapolri: Masa Pati Dijebak. (Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com