Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Rumah Warga Tebet yang Nyaris Roboh, Lurah Periksa Langsung Retakan Tembok

Kompas.com - 14/02/2023, 21:24 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Wah, benar nih, batu kali. Ini fondasi sepertinya. Tapi saya tidak mau berasumsi. Saya catat dulu temuan ini," lanjutnya.

Kemudian, saat mengecek lubang kedua, dengan ketinggian yang lebih rendah, Rudy mengungkap tak menemukan hal serupa. Ketika meraba ujung lubang kedua, ia tidak merasakan adanya batu kali seperti lubang sebelumnya.

"Kalau ini sepertinya tidak ada (batu kali). Soalnya tidak kerasa. Boleh saya pinjam sesuatu, seperti obeng. Saya mau menusuk lubang ini," kata Rudy.

Baca juga: Pengorbanan Materi hingga Psikologis Warga yang Rumahnya Nyaris Roboh di Tebet akibat Ulah Tetangga…

"Kesimpulannya saat ini tidak ditemukan batu kali. Tapi saya menemukan semacam bata yang hancur di ujung lubang. Namun hal ini akan kita kaji lagi. Karena akan dibandingkan dengan lahan di sebelah (belakang rumah Ami)," sambung Rudy.

Sementara itu, Mariana yang ikut memantau aktivitas Rudy, menutup kunjungan ini dengan berbincang sepatah dua patah kata dengan Ami.

Mariana yang sebelumnya kerap berselisih paham dengan Ami memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki hubungan.

Selayaknya lurah dan warga, Mariana mencoba membangun ulang hubungan dengan Ami demi menciptakan suasana yang harmonis.

"Mari kita sama-sama berprasangka baik mulai sekarang. Pemerintah yang diwakili oleh Dinas Citata akan menganalisa semua hal ini secara teknis. Jadi mohon kerja samanya dan semoga hasilnya dapat diterima seluruh pihak," pungkas Mariana.

Baca juga: Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Dianggap Tak Kooperatif, Lurah: Kami Sudah Ketuk Pintu, tapi Tak Dijawab

Dalam kunjungan ini, turut hadir perwakilan kecamatan, kepolisian, TNI, hingga Satpol PP.

Pertemuan yang berakhir sekira pukul 17.00 WIB tersebut akan berlanjut ke proses berikutnya, yakni mengunjungi lahan tetangga Ami guna melihat adanya fondasi atau tidak di lahan uruk setinggi tiga meter tersebut.

Sebagai informasi, tembok rumah Ami nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.

Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.

Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.

Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal.

Pihak Kelurahan Kebon Baru saat ini sedang berupaya memediasi Ami dengan pemilik lahan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com