"Wah, benar nih, batu kali. Ini fondasi sepertinya. Tapi saya tidak mau berasumsi. Saya catat dulu temuan ini," lanjutnya.
Kemudian, saat mengecek lubang kedua, dengan ketinggian yang lebih rendah, Rudy mengungkap tak menemukan hal serupa. Ketika meraba ujung lubang kedua, ia tidak merasakan adanya batu kali seperti lubang sebelumnya.
"Kalau ini sepertinya tidak ada (batu kali). Soalnya tidak kerasa. Boleh saya pinjam sesuatu, seperti obeng. Saya mau menusuk lubang ini," kata Rudy.
Baca juga: Pengorbanan Materi hingga Psikologis Warga yang Rumahnya Nyaris Roboh di Tebet akibat Ulah Tetangga…
"Kesimpulannya saat ini tidak ditemukan batu kali. Tapi saya menemukan semacam bata yang hancur di ujung lubang. Namun hal ini akan kita kaji lagi. Karena akan dibandingkan dengan lahan di sebelah (belakang rumah Ami)," sambung Rudy.
Sementara itu, Mariana yang ikut memantau aktivitas Rudy, menutup kunjungan ini dengan berbincang sepatah dua patah kata dengan Ami.
Mariana yang sebelumnya kerap berselisih paham dengan Ami memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki hubungan.
Selayaknya lurah dan warga, Mariana mencoba membangun ulang hubungan dengan Ami demi menciptakan suasana yang harmonis.
"Mari kita sama-sama berprasangka baik mulai sekarang. Pemerintah yang diwakili oleh Dinas Citata akan menganalisa semua hal ini secara teknis. Jadi mohon kerja samanya dan semoga hasilnya dapat diterima seluruh pihak," pungkas Mariana.
Dalam kunjungan ini, turut hadir perwakilan kecamatan, kepolisian, TNI, hingga Satpol PP.
Pertemuan yang berakhir sekira pukul 17.00 WIB tersebut akan berlanjut ke proses berikutnya, yakni mengunjungi lahan tetangga Ami guna melihat adanya fondasi atau tidak di lahan uruk setinggi tiga meter tersebut.
Sebagai informasi, tembok rumah Ami nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.
Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.
Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.
Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal.
Pihak Kelurahan Kebon Baru saat ini sedang berupaya memediasi Ami dengan pemilik lahan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.