JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi yang akan dipakai untuk sistem jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) di Ibu Kota diperkirakan bakal menggunakan transaksi nirsentuh tanpa kartu atau dikenal multi lane free flow (MLFF).
Adapun MLFF merupakan layanan transaksi tanpa sentuh yang dilakukan otomatis melalui aplikasi di ponsel yang memiliki global navigation satelit system (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.
Baca juga: DPRD DKI Sebut Penerapan ERP untuk Ojol Harus Dipertimbangkan
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengaku telah mengetahui penjelasan singkat soal teknologi yang akan diinstal untuk menarik tarif layanan jalan berbayar elektronik kepada pengendara kendaraan yang melalui jalan ber-ERP.
"Persisnya seperti apa, kami belum dengar penjelasan. Saya dengar singkat saja," kata dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).
Menurut dia, akan ada dua teknologi yang bakal dipakai untuk penarikan tarif ERP, yakni gerbang seperti pintu masuk-keluar tol pada umumnya dan MLFF yang menggunakan satelit.
Berdasarkan penjelasan singkat itu, diperkirakan teknologi yang bakal dipilih adalah MLFF yang menggunakan satelit.
"Teknologi ada dua ya, konvesional pakai gate (seperti di pintu tol) dan satelit (MLFF). Sepertinya yang akan dipilih yang satelit," ujar Ismail.
Baca juga: Dishub DKI Dinilai Kontradiktif soal ERP, DPRD Minta Kejelasan
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa pemilihan teknologi ini belum secara resmi bakal digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Belum fix (teknologi ERP akan menggunakan transaksi tanpa sentuh)" kata Ismail.
Sistem MLFF memanfaatkan teknologi GNSS, yang akan meniadakan gerbang tol, sehingga penggunanya tidak lagi perlu mengantre dan menempel kartu saat akan memasuki jalan tol.
MLFF adalah proses pembayaran tol tanpa berhenti, yang berarti pengguna jalan tol tidak harus mengentikan kendaraannya di gerbang tol.
Sistem akan memungkinkan penggunanya melakukan transaksi melalui aplikasi di ponsel dan dibaca melalui satelit.
Teknologi ini membuat alat pembaca tidak perlu di setiap tempat karena memakai satelit, berbeda dengan radio frequency identification (RFID).
GNSS memakai alat yang dipasang di dalam mobil. Ketika kendaraan berada di gardu jalan tol, alat itu akan terbaca melalui sistem di satelit.
Baca juga: Tolak Ajakan Pemprov DKI Bahas ERP, Ojol: Kalau Berunding, Nanti Kami Dikondisikan
Dilansir dari informasi resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sistem MLFF akan mempermudah pengawasan lalu lintas melalui monitoring real time.