LM kerap meminjam kepada teman dan saudaranya dengan total uang pinjaman tidak lebih dari Rp 500.000.
Dengan gaji yang dicicil itu pula LM mengembalikan uang yang ia pinjam kepada teman-temannya yang lain.
“(Selama pinjam uang) kebayar, cuma saya ke teman yang saya pinjami kan gajinya (saya) enggak tentu, jadi kalau sudah gajian langsung saya bayar,” ucap dia.
Baca juga: Wali Kota Tangsel Singgung Kemungkinan Sanksi RS IMC Bintaro akibat Gaji Pegawai Tersendat
Tidak hanya LM, CD (28) juga terpaksa meminjam uang untuk menyambung kehidupan akibat gaji yang tersendat dibayar oleh pihak RS IMC.
CD mengaku, uang gaji yang dicicil pihak kantor sekitar Rp 300.000-Rp 500.000 itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dalam sebulan.
“Tidak cukup, malah saya banyak utang,” kata CD.
Untuk menambah pemasukannya, CD sampai mencicil barang di aplikasi yang kemudian dijualnya kembali.
“Iya karena kan memang keadannya seperti ini untuk gajian sering telat, bukan sering lagi sih bisa dibilang hampir telat terus. Terus juga gajiannya tidak menentu jadi terpaksa saya nunggak (mencicil barang keperluan),” jelas dia.
Baca juga: Gaji Telat Dibayar, Pegawai RS IMC Bintaro Terlilit Utang untuk Penuhi Kebutuhan Hidup
LM yang tinggal di daerah Ciledug, Tangerang Selatan, itu pergi pulang bekerja dengan menggunakan motor.
Uang gajinya hanya cukup dibelikan bensin untuk ia bepergian kerja selama ini.
Sementara untuk makan siangnya, LM selalu membawa bekal dari rumah agar menghemat uang.
“Kan saya naik motor ya, motornya Mio lagi, jadi bensinya boros. Terus kalau enggak ada duit paling minta mama, terus kalau makan suka bawa bekal dari rumah,” jelas dia.
Bahkan, untuk makan sehari-hari selama bekerja, kerap kali LM dan teman-temannya berbagi bekal yang mereka bawa dengan teman-teman lain yang tidak bawa makanan.
Baca juga: Malangnya Pekerja di RS IMC Bintaro, Gaji Dicicil hingga Punya Banyak Utang
Selain itu, mereka juga kerap patungan untuk membeli makanan agar dapat dimakan bersama dengan teman-teman kantornya.
“Terus selain bawa bekal, kami juga pernah patungan di satu unit ini buat beli makan untuk dimakan bareng-bareng. Yang penting kami bisa makan bareng-bareng di kantor,” kata dia.