Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Bakal Bina Kelompok Ritual Sesat di Desa Cibugel yang Berdoa di Depan Makam Palsu

Kompas.com - 17/02/2023, 21:34 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam mengatakan, pengikut kelompok ritual sesat di Desa Cibugel Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang akan dibina.

Menurut Nur, pembinaan tersebut akan dilakukan terhadap seluruh pengikut ritual sesat itu baik di daerah Desa Cibugel maupun daerah lainnya.

"Yang pasti pengikutnya kan ada di Kecamatan Balaraja, dan Kecamatan Cisoka, itu dalam tahap pembinaan Majelis Ulama, makanya sampai sekarang juga masih dipantau dan dibina," ujarnya, Kamis (16/3/2023).

Berdasarkan informasi dari warga setempat, orang-orang dalam video tersebut adalah kelompok yang dipimpin oleh warga Desa Cibugel bernama Aliyudin.

Baca juga: Pimpinan Ritual Sesat di Cibugel Tangerang Bantah Isu Peziarah Harus Dijilati Anjing Hitam Peliharaannya

Dalam video berdurasi 18 detik yang beredar di media sosial terlihat sejumlah orang, pria dan wanita, duduk mengelilingi sebuah makam di sebuah ruangan.

Ada pula seekor anjing hitam di sana. Orang-orang yang berada di situ terlihat membacakan doa-doa.

Berdasarkan penelitian MUI, aktivitas yang dilakukan oleh Aliyudin dan kelompoknya itu bukanlah aliran sesat.

Namun, aktivitas ibadah yang mereka sebutkan itu melenceng dari syariat Islam, sehingga termasuk sebagai ritual sesat.

MUI juga mendapati bahwa ritual sesat di Desa Cibugel ini sudah berlangsung cukup lama.

"Kalau tidak salah, sudah hampir satu tahun, dan baru terdeteksi akhir-akhir ini," ujar Nur.

Baca juga: Ritual Sesat di Cibugel Tangerang Bikin Geger, Sudah Berlangsung Setahun, Berdoa di Depan Makam Palsu

Menurut Nur, aktivitas ritual sesat di Desa Cibugel ini baru ketahuan setelah salah satu pengikutnya terdeteksi di daerah Kecamatan Balaraja.

Meskipun sudah melakukan penelusuran, pengkajian dan investigasi, Nur mengaku, pihaknya masih terus mendalami berbagai hal terkait ritual sesat ini.

Sementara itu, pihak MUI juga belum bisa memastikan berapa banyak jumlah pengikut dari ritual sesat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com