Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kampung Rambutan Diterjang Luapan Kali Cipinang, Air Banjir Bercampur Sampah dan Lumpur

Kompas.com - 20/02/2023, 15:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan RT 04 dan RT 12 di RW 02, Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sempat direndam banjir setinggi 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter pada Minggu (19/2/2023) malam.

Warga RT 04 bernama Ustati (60) menyebut, air masuk ke rumahnya sekitar pukul 22.30 WIB. 

Ketinggian banjir di rumahnya mencapai 1 meter. 

"Semalam saya jam 22.30 WIB belum tidur soalnya banjir masuk ke rumah," ungkap dia saat ditemui di lokasi, Senin (20/2/2023).

Banjir merupakan imbas air kiriman dari Bogor, sehingga membuat Kali Cipinang meluap.

Menurut Ustati, banjir yang menerjang rumahnya bukan hanya air, tapi juga bercampur sampah dan lumpur. 

Hal itu membuat Ustati kerepotan.

"Kalau malam jadi ribet soalnya pagi-paginya harus bersihin lumpur. Tadi pagi mulai bersihin rumah sekitar jam 05.00 WIB habis salat subuh," tutur dia.

Baca juga: Banjir Kampung Rambutan Mulai Surut, Masih Ada Genangan Air dan Menyisakan Tumpukan Sampah

Saat membersihkan rumah, beberapa barang milik Ustati ada yang rusak karena kebanjiran.

Namun, untuk barang berharga dan surat-surat penting sudah ditaruh di tempat lain yang lebih aman.

"Di sini kalau banjir, paling parah bisa lebih dari 1 meter. Cuma di kawasan sini, kalau banjir paling parah itu di Jalan Depsos," jelas Ustati.

"Soalnya Jalan Depsos deket banget sama kali. Areanya juga lebih rendah daripada di sini," imbuh dia.

Meski rumahnya terdampak banjir, Ustati menuturkan bahwa tinggi genangan tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

"Saya enggak evakuasi karena banjirnya enggak terlalu parah kayak tahun-tahun sebelumnya," pungkas dia.

Baca juga: Banjir Surut, Petugas Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah di Underpass Bekasi Timur

Rahma (38), warga RT 12 mengungkapkan, banjir saat ini tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com