Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Ciliwung Sudah Dinormalisasi tapi Hulu Belum Beres, Tetap Saja Jakarta Banjir..."

Kompas.com - 23/02/2023, 22:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengurus RT 015 RW 003 Kelurahan Cawang, Aji, mengakui bahwa normalisasi Kali Ciliwung efektif mengurangi banjir di Jakarta.

Namun, menurut dia, pemerintah seharusnya tak hanya memikirkan penanganan banjir di hilir dengan membebaskan lahan dan melakukan normalisasi Ciliwung.

Pemerintah juga harus mengatasi permasalahan banjir Jakarta di hulu. Sebab, banjir Jakarta salah satunya merupakan kiriman dari daerah hulu.

"Yang harus dipikirkan sebenarnya bukan dari wilayah Jakarta dulu. Kalau di Jakarta banjir, biasanya kiriman dari Bogor," kata Aji di Taman Harapan, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Warga Cawang: Walau Berat Hati, Kami Siap Digusur untuk Normalisasi Ciliwung, asal Ganti Ruginya Wajar...

Sebagai informasi, Taman Harapan di Kelurahan Cawang menjadi salah satu area yang terdampak pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung.

Ada beberapa RT di RW 003 yang terdampak pembebasan lahan, yakni RT 002, RT 004, RT 006, RT 007, RT 008, dan RT 015.

Aji berujar, yang paling banyak terdampak pembebasan lahan adalah warga di RT 015.

Menurut Aji, pemerintah juga perlu melihat apakah warga di daerah hulu masih membuang sampah sembarangan ke aliran Kali Ciliwung atau tidak.

"Itu kan berdampak ke sini. Normalisasi di sini emang efektif (menangani banjir), cuma lebih efektif dilihat dari atas dulu (Bogor), baru ke bawah (Jakarta)," ujar Aji.

"Takutnya kalau di sini (Ciliwung) udah dinormalisasi tapi di hulu belum beres, tetap aja ada dampaknya ke sini (Jakarta banjir)," sambung dia.

Baca juga: Warga Cawang yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Ogah Direlokasi ke Rusun

Menurut Aji, warga Taman Harapan bersedia lahan tempat tinggalnya dibebaskan untuk normalisasi Ciliwung.

Asalkan, warga menerima uang ganti rugi yang sepadan untuk membeli rumah di lokasi lain.

Warga tidak mau direlokasi ke rumah susun (rusun). Sebab, unit rusun tersebut bukan menjadi milik warga. Mereka juga harus memikirkan uang sewa rusun tiap bulannya.

"Kalau pemerintah membutuhkan normalisasi, warga di sini siap walaupun berat hati, tapi dengan biaya penggantian yang wajar, kami bisa ambil rumah lagi di luar kawasan ini," ujar Aji.

Baca juga: Normalisasi Ciliwung, Heru Budi Akui Ada Bidang Lahan yang Belum Dibebaskan

Adapun Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua tahun untuk merampungkan program normalisasi Kali Ciliwung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com