JAKARTA, KOMPAS.com - Pemuda berinisial D (17) yang dianiaya oleh Mario Dendy Satriyo (20) masih terbaring lemah di rumah sakit.
D diketahui merupakan anak dari pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor, bagian dari Nahdlatul Ulama (NU). Sedangkan Mario adalah anak pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Juru bicara keluarga D, M. Rustam, mengatakan bahwa D dipindahkan dari Rumah Sakit (RS) Permata Hijau ke RS Mayapada untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
"Semalam ananda D dipindahkan dari RS Medika Permata Hijau ke RS Mayapada. Pemindahan D dilakukan untuk upaya pengecekan terkait kondisinya secara lebih intensif, mengingat proses kesadaran ananda D masih sangatlah lambat," ungkap Rustam, Kamis (23/2/2023).
Rustam menambahkan bahwa D masih terbaring lemah di rumah sakit.
D juga belum sepenuhnya sadar dari koma yang ia alami imbas penganiayaan yang dilakukan Mario pada 20 Februari 2023.
"Kondisi ananda D sampai saat ini masih terbaring di RS dan belum sepenuhnya sadar. Namun, ia sudah menunjukkan progres dengan menggerakkan anggota badan dan batuk," imbuh Rustam.
Baca juga: Mario Dandy yang Aniaya Anak Pengurus GP Ansor Kerap Pamer Harta, Ini Total Nilai Kekayaan Ayahnya
Diberitakan sebelumnya, penganiayaan itu terjadi di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Peristiwa berawal dari D yang memiliki persoalan dengan sang mantan kekasihnya berinisial A (15). A sendiri kini telah berpacaran dengan Mario.
D berencana untuk bertemu dengan A di rumah teman mereka berinisial R di Komplek Grand Permata. Tujuan dari pertemuan itu adalah menyelesaikan masalah antara mereka berdua.
A ternyata meminta Mario untuk bersama-sama menemui D.
Pertemuan yang awalnya berlangsung damai itu akhirnya berujung pada aksi kekerasan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam mengatakan,Mario memukul D dengan brutal.
Mario memukul korban berulang kali di beberapa bagian tubuhnya. Ia juga menendang perut serta kepala korban.
Baca juga: Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya Mario Dipindahkan ke RS Mayapada demi Dapat Perawatan Intensif
Akibat tindak kekerasan tersebut, korban mengalami pembengkakan otak hingga tak sadarkan diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.