Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perketat Penjagaan Usai Mario Aniaya D, Sekuriti Kompleks Green Permata Lebih Sering Patroli

Kompas.com - 27/02/2023, 12:15 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjagaan di Green Permata Residences, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, diperketat setelah Mario Dandy Satrio (20), anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, menganiaya anak pengurus GP Ansor berinisial D (17).

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (27/2/2023), tiga petugas sekuriti tampak berjaga di gerbang masuk perumahan. Mereka melarang Kompas.com masuk dengan alasan keamanan.

Para petugas itu memeriksa setiap tamu yang masuk maupun keluar perumahan ini. Mereka menanyakan tujuan para tamu yang datang.

Baca juga: Masih Jadi Saksi, Pacar Mario Bisa Saja Jadi Tersangka Penganiayaan D karena Alasan Ini

Para pengemudi ojek online yang hendak masuk ke Perumahan Green Permata juga ditanya tujuannya, apakah untuk mengantar paket atau menjemput penumpang.

Dalam kesempatan itu, pengemudi ojek online sekaligus menanyakan alamat tujuan kepada petugas.

Sementara itu, penghuni yang masuk maupun keluar perumahan tersebut tampak menunjukkan kartu akses.

Baca juga: Sosok Lain Muncul dalam Video Mario Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Siapa Dia?

Petugas sekuriti Perumahan Green Permata mengakui bahwa penjagaan di sana diperketat.

"Imbauanlah pasti (untuk memperketat pengamanan), kan sempat ramai, tapi beberapa hari ini kan sudah agak kondusif, karena sudah ke polisi kan urusannya, jadi sudah enggak terlalu tegang," ujar petugas yang tidak ingin disebut namanya.

Menurut dia, sebelum ada penganiayaan, hanya ada 1-2 petugas yang berjaga di pintu masuk Green Permata Residences. Kini jumlah personel ditambah menjadi 3-4 orang.

Baca juga: Saat Polisi Pertanyakan Penyesalan Pelaku Usai Aniaya D, Mario: Ya, Nyesallah, Bu...

Selain itu, petugas sekuriti juga lebih sering berpatroli di dalam perumahan.

"Sekarang lebih banyak aja yang jaga di pintu ini (pintu masuk utama), ada tiga orang, kadang empat orang. Kami kan sistemnya regu," jelas dia.

"Yang keliling di dalam juga lebih sering," tambah petugas tersebut.

Ia mengatakan, kejadian ini merupakan sebuah pelajaran bagi pihak perumahan agar tidak terulang kembali.

"Yang penting kami bisa waspada lagi," kata dia.

Baca juga: Ini Sosok Perempuan yang ’Ngadu’ soal Perlakuan D ke AG hingga Mario Kesal dan Lakukan Penganiayaan

Adapun Mario menganiaya korban pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata.

Mario marah mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut AG (15) mendapat perlakuan tidak baik dari korban. AG merupakan pacar Mario.

Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas (19). Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma.

Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario. Kini Mario dan Shane telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mario dijerat dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP.

Sementara itu, Shane dijerat Pasal 76c juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com