TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir dengan ketinggian berkisar 100-130 sentimeter merendam pemukiman warga di Kampung Cantiga, Jalan KH Al-Ma'Arief RW 6, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (27/2/2023).
Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas ringan hingga deras sejak Minggu (26/2/2023) siang.
Ratusan rumah warga terendam banjir dan membuat sebagian besar dari mereka yang terdampak harus mengungsi ke kediaman keluarga atau area Jagal Sapi di daerah itu.
"Ini kalau hujan lagi bisa setinggi genteng," ujar Wati (43) saat dijumpai di area pengungsian, Senin.
Baca juga: 300 KK Terdampak Banjir di Kota Bekasi
Wati mengatakan, curah hujan yang cukup signifikan ditambah luapan Kali Angke, membuat lingkungan tempat tinggal mereka menjadi rawan banjir.
Setiap kali banjir menggenangi lingkungan tersebut, air baru surut sepenuhnya setelah dua sampai tiga kemudian.
Air surut, kata Wati, akan terjadi asal wilayah mereka tidak diguyur hujan lagi.
"Biasanya bisa dua-tiga hari baru surut," ujarnya.
Saat ini para pengungsi berharap Pemerintah Kota Tangerang dapat segera menyalurkan bantuan.
"Belum ada (bantuan Pemkot) ini, tapi tadi pak RT udah mantau lihat situasi, mudah-mudahan bisa segera dikasih bantuan dan segera surut juga," kata Wati.
Baca juga: Banjir Hampir 1 Meter, Warga Kompleks Dosen IKIP Pilih Bertahan di Rumah
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah ibu-ibu dan anak-anak masih bertahan di pengungsian.
Sedangkan, para pria disebutkan masih berjuang untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan mereka meski rumahnya dilanda banjir.
Saat ditelusuri Kompas.com, ketinggian banjir di lingkungan itu bisa mencapai sedada orang dewasa dengan tinggi badan sekitar 155 sentimeter.
Air genangan banjir itu pun terlihat kotor karena bercampur antara tumpukan sampah, comberan, dan luapan Kali Angke.
Airnya berwarna abu-abu kehitaman. Untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif, air tersebut sangat rentan membuat kulit terasa gatal-gatal dan iritasi.
Baca juga: Nekat Terjang Banjir, Motor-motor Mogok di Jalan KH Ahmad Dahlan Tangerang
Namun, di tengah banjir yang masih tinggi itu, masyarakat masih terlihat hilir-mudik di jalanan untuk sesekali mengambil bahan pangan.
Tidak sedikit pula, terlihat anak-anak yang dengan riang gembira bermain di air genangan banjir yang kotor itu.
"Iya senang karena bisa main renang," ucap Azwar (12).
Azwar bersama teman-temannya yang lain merasa biasa-biasa saja dengan air banjir itu. Mereka justru asyik bermain dan berkejar-kejaran ke sana kemari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.