JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Inspeksi, tepat di persimpangan Stasiun Kalideres, Semanan, Jakarta Barat.
Rekayasa lalu lintas kendaraan yang dilakukan guna mengurangi kemacetan di lokasi pada jam sibuk.
"(Untuk pengalihan lalin) nanti ada pengaturan pintu, jam sibuk. Hanya motor yang bisa lalu lalang di sini. Mobil tak bisa, kecuali (kendaraan) warga," ujar Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir, Senin (27/2/2023).
Chaidir berharap, pengaturan rekayasa lalin di lokasi tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan, khususnya pada jam sibuk.
Baca juga: Macet di Sekitar Stasiun Kalideres, Heru Budi Perintahkan Dishub Rekayasa Lalin Hari Ini
Adapun rekayasa lalin juga rencananya akan diberlakukan di lokasi lain yang mengalami macet pada jam sibuk.
Namun ia tak menyebut titik-titik yang akan diterapkan rekayasa lalin tersebut.
"Ini berkaitan dengan pengaturan lalin supaya tidak macet di jam sibuk. Kami diberikan tugas untuk mengatasi kemacetan. Di sini salah satunya, lalu ada beberapa lagi," ucap Chaidir.
Untuk diketahui, lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, Tomtom International BV, menempatkan indeks kemacetan Jakarta di peringkat 29 pada 2022.
Peringkat kemacetan di Jakarta ini naik dari yang sebelumnya menempati posisi ke-46 pada 2021.
Tomtom mencatat rata-rata waktu tempuh untuk perjalanan per 10 kilometer di DKI mencapai 22 menit 40 detik.
Baca juga: Tak Targetkan Berapa Lama Banjir di Jakarta Surut, Heru Budi: yang Penting Airnya Mengalir
Secara umum, Tomtom menyebut kondisi lalu lintas kota di dunia sudah kembali sibuk setelah sebelumnya melandai karena pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.
"Sepanjang pandemi, kami mengamati jam sibuk berlalu lintas menjadi sebuah kenangan. Sayangnya, kondisi itu (jam sibuk) sepertinya sudah kembali," demikian keterangan TomTom, dilansir dari Antara, Rabu (22/2/2023).
Lembaga itu mengukur indeks kemacetan lalu lintas dari 389 kota di 56 negara pada 2022, salah satunya Jakarta.
Jakarta dan Manila di Filipina merupakan dua kota di Asia Tenggara yang berada di 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat TomTom.
Namun, indeks di Jakarta masih lebih baik dibandingkan Manila yang berada di peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit.
Ada pun kota dengan indeks kemacetan tinggi yaitu London, dengan waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 36 menit 20 detik dan indeks paling rendah berada di kota Almere di Belanda pada peringkat 389 dengan waktu tempuh hanya 8 menit 20 detik per 10 kilometer.
TomTom menjelaskan metodologi pengukuran indeks kemacetan berdasarkan data kendaraan bergerak (floating car data/FCD) yang pada 2022, lembaga itu menggunakan pengukuran berdasarkan waktu tempuh perjalanan per 10 kilometer.
Menurut TomTom, waktu tempuh yang dihasilkan di kota-kota di dunia itu muncul karena sejumlah faktor, di antaranya kondisi infrastruktur jalan raya, misalnya, kemudian kategori jalan, kapasitas jalan hingga batas kecepatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.