Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Dua Perempuan di Bekasi Diduga Masalah Utang Setoran Perusahaan

Kompas.com - 28/02/2023, 16:43 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu korban pembunuhan di Bekasi yang berinisial Y disebut mengenal pembunuhnya yaitu P.

Ryandi, tetangga Y di Jakarta Timur mengatakan, keduanya bekerja di perusahaan besi di Kampung Rawa Pasung, Kota Bekasi. 

"Ibu Y yang masukin pelaku kerja di perusahaan besi itu. Dugaannya ada utang, P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus. Saya enggak tahu nominalnya berapa," ujar Riyadi, kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Meski tak mengetahui jabatan keduanya, namun Y diduga memiliki jabatan yang lebih tinggi dibanding pelaku.

Baca juga: Penampakan Semen Cor yang Jadi Kuburan Dua Wanita Korban Pembunuhan di Bekasi Utara

Adapun dugaan utang-piutang antar korban dan terduga pelaku itu juga disebutkan oleh suami korban.

Di suatu momen, lanjut Riyadi, sang suami dari Y bercerita, P sempat mendatangi kediaman korban dan suaminya yang terletak di Pulogebang, Cakung.

Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada Y untuk menutupi utang pembayaran tagihan perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.

"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," ungkap Riyadi.

Selain Y, korban pembunuhan lainnya adalah H (47). Ryandi tidak mengetahui secara pasti sosok korban tersebut. 

Adapun tubuh H ikut dicor di bawah tangga bangunan kontrakan terduga pelaku.

Baca juga: Kala Suami Korban Pembunuhan Bekasi Utara Mengintip Jenazah Istrinya di Dalam Ambulans...

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki hingga kini belum dapat memastikan siapa pelaku utama dari kasus pembunuhan dua orang wanita berinisial H (48) dan Y (47).

Dua wanita dewasa itu ditemukan tewas dan tubuhnya dicor di dalam sebuah rumah kontrakan di wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Selasa (28/2/2023).

"Kami masih menyelidiki dan proses pendalaman. Kami proses lidik dan sidik. Nanti siapa pelakunya, akan kami dapatkan (identitasnya), apa motifnya, masih dalam tahap proses," jelas Hengki kepada awak media, Selasa.

Namun, dugaan pelaku pembunuhan mengarah kuat ke seorang pria berinisial P.

Sebab, dua orang korban itu terakhir terlihat bersama P. Terlebih, jasad keduanya juga ditemukan di dalam rumah kontrakan milik P.

"Dia (terduga pelaku P) sudah mengontrak di sini, kurang lebih 3 tahun dari tahun 2019, berdasarkan keterangan dari RT di sini," ungkap Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com