"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," ungkap Ryandi.
Penemuan dua korban pembunuhan yang dicor dengan semen itu berawal saat suami mencari istrinya yang hilang.
Purwo mengatakan, pelacakan GPS ponsel berakhir di bangunan kontrakan yang disewa oleh seorang pria berinisial P.
"Awalnya suami korban datang, katanya cari di GPS, terakhir titiknya di sini," ujar Purwo kepada wartawan di lokasi, Senin (28/2/2023).
Baca juga: Tangis Suami yang Istrinya Dibunuh dan Jasadnya Dicor di Bekasi, “Kenapa Tersangka Begitu Tega?”
Setelah itu, suami korban langsung berkoordinasi dengan kepolisian dengan didampingi Bimaspol setempat.
Selanjutnya, pencarian korban berlanjut hingga penelusuran CCTV milik salah satu tetangga dari P.
Terlihat korban H dan Y masuk ke dalam rumah kontrakan P.
"Kami cek CCTV lingkungan, di rekaman memang terlihat hari Minggu 26 Februari masuk ke TKP, masuk sekitar jam 17.02 WIB," ungkap Purwo.
Mengetahui ada hal yang tidak beres, tetangga sekitar bersama aparat dan suami korban mendobrak pintu rumah. Hal itu dilakukan lantaran tidak ada respons saat warga memanggil dari luar.
Saat pintu terbuka, penyewa rumah kontrakan yang juga terduga pelaku berinisial P sudah bersimbah darah.
"Ada luka sayatan, memang diduga sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidup. Itu ditemukan ada di kamar tengah, saudara P sudah berlumuran darah," ujar Purwo.
Baca juga: Penampakan Semen Cor yang Jadi Kuburan Dua Wanita Korban Pembunuhan di Bekasi Utara
P pun sempat dilarikan ke rumah sakit Seto Hasbadi. Namun karena kurang penanganan, ia dipindahkan ke RSUD Kota Bekasi.
Nahas, keterangan P tak bisa digali lantaran ia dinyatakan tewas ketika dalam perjalanan.
Sementara di dalam rumah kontrakan, warga pun dibuat curiga dengan kondisi lantai tepat di bawah tangga.
Di sana, terdapat gundukan semen cor yang tampak berantakan dan belum sepenuhnya kering.