Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blak-blakan Linda, Mengaku Istri Siri Teddy Minahasa dan Sering Tidur Bareng, Langsung Dibantah Sang Jenderal...

Kompas.com - 02/03/2023, 07:37 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Linda Pujiastuti alias Anita membuat geger ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (1/3/2023).

Pasalnya, Linda yang duduk di kursi terdakwa mengungkapkan informasi baru soal hubungannya dengan Irjen Teddy Minahasa.

Di persidangan itu, Teddy dihadirkan sebagai saksi mahkota dengan terdakwa AKBP Dody Prawiranegara dan Linda.

Kepada majelis hakim, perempuan dalam pusaran peredaran sabu yang dikendalikan Teddy ini mengaku bahwa keduanya memiliki hubungan spesial.

"Saya tidak pernah berantem dan saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy, biarpun beliau tidak mengakui," kata Linda dalam persidangan, Rabu.

Baca juga: Teddy Minahasa Ceritakan Kronologi Penangkapannya: Dapat Info dari Intel BIN dan Ditolak Kapolri


Hubungan spesial yang disampaikan oleh Linda menimbulkan rasa penasaran penonton sidang.

Linda melanjutkan bahwa dia sering tidur bersama Teddy Minahasa ketika terapung di Laut Cina Selatan, dalam ekspedisi pencegahan peredaran narkotika.

"Kami setiap hari di kapal tidur bersama dan saya sempat meminta maaf. Beliau jawabnya, 'Tidak apa-apa, lain kali kalau ada proyek lagi, kita kerjakan, cari yang gampang saja'," ungkap Linda.

Adapun permintaan maaf itu disampaikan setelah ekspedisi di Laut Cina Selatan gagal.

Baca juga: Bantah Nikah Siri dengan Linda, Teddy Minahasa: Semua Itu Bohong yang Mulia

Mengaku istri siri Teddy Minahasa

Sempat berhenti sejenak, Linda kemudian menyampaikan hal lainnya yang tak kalah mengejutkan.

"Saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa, biarpun beliau tidak mengakui," kata dia.

Suasana di ruang sidang seketika menjadi riuh, usai Linda menyampaikan hal itu.

Terdengar suara setengah teriak "wah" dan "wow" dari arah kursi penonton sidang. Di antara penonton sidang, tampak ibunda dan istri terdakwa AKBP Dody.

Mereka juga tampak terkejut sembari berbisik-bisik usai mendengar pernyataan Linda.

Baca juga: Teddy Minahasa Dapat Bocoran dari Intel BIN Bakal Terseret Kasus Narkoba

Linda lalu berkata bahwa dirinya mengungkapkan fakta ini karena berkaitan dengan penyisihan barang bukti sabu.

Linda turut membantah kesaksian Teddy yang menyebut telah menjebak Teddy dalam peredaran sabu.

"Saya keberatan kalau ini (disebut) jebakan. Saya dengan Pak Teddy tidak pernah ada masalah. Waktu saya ke Laut Cina itu gagal, saya sempat minta maaf," papar Linda.

Bantahan Teddy Minahasa

Setelah mendengar pernyataan yang dilontarkan Linda, Teddy buru-buru membantahnya. Mantan Kapolda Sumatera Barat itu menyangkal pernyataan Linda yang mengaku sebagai istri sirinya.

"Kami ingin mengklarifikasi. Saya bantah, semua itu (pernyataan Linda) bohong, Yang Mulia," kata Teddy.

Teddy lalu meminta waktu kepada majelis hakim untuk menyanggah pernyataan Linda. Namun, tim kuasa hukum Dody dan Linda meminta majelis hakim menolak permintaan Teddy.

"Keberatan, Yang Mulia, sudah selesai, Yang Mulia. Dalam hukum acara pidana, (persidangan) sudah selesai, Yang Mulia," jelas tim kuasa hukum Dody.

Baca juga: Mengaku Istri Siri Teddy Minahasa, Linda: Kami Setiap Hari Tidur di Kapal Bersama

Sementara itu, Hakim Ketua Jon Sarman Saragih menyampaikan bahwa saksi maupun terdakwa sama-sama memiliki hak berbicara di dalam persidangan.

Teddy lantas meminta waktu dua menit untuk membantah pernyataan Linda.

"Kalau saudara Linda mengaku istri saya, pertanyaannya bisa panjang. Simpelnya adalah kok suaminya (Teddy) diseret dalam kasus ini?" sebut Teddy.

Hakim Jon kembali memastikan apakah Linda tetap menyatakan bahwa dia merupakan istri siri Teddy Minahasa. Linda pun mengiakan pertanyaan hakim.

"Tetap (dalam keterangan tersebut), Yang Mulia," tutur Linda.

Baca juga: Ruang Sidang Riuh Dengar Linda Mengaku Sering Tidur Bareng Teddy Minahasa

Adapun Linda merupakan rekan Teddy Minahasa dalam perkara peredaran sabu. Linda meminta eks Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto untuk menjual sabu hasil penilapan Teddy.

Sabu seberat 1 kilogram akhirnya dijual kepada bandar narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, Alex Bonpis.

Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.

Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.

Baca juga: Berkelit! Ini Jawaban Teddy Minahasa soal Tuduhan Nikah Siri dengan Linda

Dalam persidangan terungkap bahwa Teddy meminta AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas.

Awalnya, Dody sempat menolak. Namun, pada akhirnya Dody menyanggupi permintaan Teddy.

Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.

Total, ada 11 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini, termasuk Teddy Minahasa.

Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pujiastuti, Syamsul Ma'arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara.

Teddy dan para terdakwa lainnya didakwa melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com