JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya lubang di Jalan Marunda Makmur menuju Jalan Akses Marunda menjadi makanan sehari-hari para pengendara.
Seperti yang diceritakan Muhammad Al Farisi (25), salah satu karyawan pabrik bagian pengemudi yang sudah bekerja sejak 2016.
Sejak 7 tahun terakhir, Al Farisi mengungkapkan hampir setiap hari ia melintasi Jalan Marunda Makmur-Jalan Akses Marunda dengan membawa muatan berupa ban mobil bekas.
Dalam periode tersebut, Al Farisi mengungkapkan bahwa lubang di jalan tersebut kerap kali diperbaiki, tetap sering rusak lagi.
"Sudah, sering juga diperbaiki. Cuma kalau diperbaiki, rusak lagi, diperbaiki, rusak lagi," ungkap Al Farisi saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Jalan Akses Marunda Rusak, Sejumlah Pengendara Motor Jeblos ke Lubang
Ia tidak mengetahui apa penyebab jalan menjadi rusak kembali karena tidak ahli dalam bidang tersebut.
Hanya saja, Al Farisi menduga disebabkan oleh truk bermuatan besar yang banyak melintas.
Selain itu, hujan deras dengan intensitas lebat menjadi faktor lain.
"Kalau menurut saya sih, karena mungkin muatan mobil yang terlalu berat atau bagaimana. Jalannya cepat rusak, ditambah musim hujan, pengaruh juga. Kena air, aspalnya," kata Al Farisi.
Saat ditanya apakah karena bahan aspal yang tidak berkualitas, Al Farisi hanya tertawa.
"Itu dia, saya kurang paham. Cuma kayaknya ada pengaruhnya itu dikit. Bahannya mungkin kurang bagus, cuma enggak tahu juga sih," kata Al Farisi.
Baca juga: Bina Marga DKI Bakal Tambal Sejumlah Jalan Rusak di Marunda
Hal senada juga disampaikan oleh Nurhartati (38), pemilik warung makan yang berjualan di pinggir jalan tersebut.
Selama 18 tahun tinggal di daerah tersebut, ia mengakui banyak perbaikan jalanan yang dilakukan oleh pemerintah.
Tetapi, kata Nurhartati, jalanan tersebut kembali rusak.
"Ya kan sering ditambal kan itu jalannya, tapi karena kena hujan, itu lagi, rusak lagi rusak lagi," kata Nurhartati dalam kesempatan yang berbeda.
Menurut pantauan Kompas.com di lokasi, tidak sedikit kendaraan melintasi Jalan Marunda Makmur menuju Jalan Akses Marunda pada Kamis (2/3/2023).
Tampak, truk bermuatan besar lebih dominan melintasi jalan tersebut dibandingkan kendaraan roda dua atau empat.
Baca juga: Hotman Paris dan Jaksa Berdebat dalam Sidang Teddy Minahasa, Hakim: Jangan Sampai Tinggi Suara Saya!
Banyaknya lubang menyebabkan kemacetan. Pasalnya, mereka harus menginjak atau menarik rem untuk memperlambat laju kendaraan.
Selain menyebabkan kemacetan panjang, lubang-lubang tersebut juga membuat pengendara tampak emosional.
Salah satu contoh, ada pengemudi truk yang mengerem secara mendadak dan membanting kemudi untuk menghindari lubang.
Terlihat pengendara motor yang berada di belakang tersebut langsung menyampaikan sumpah serapahnya.
Dampak lain dari lubang itu, banyak pengendara motor yang berkali-kali jeblos ke dalam lubang.
Sebab, banyak jalanan tersebut digenangi air sehingga kedalaman lubang tidak terlihat dengan mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.