"Kami cuma bilang siapin surat-surat untuk persiapan kalau kabar ini benar. Memang belum ada informasi resmi," sambung dia.
Feri termasuk salah satu orang lama di RW 05 Kelurahan Jatinegara. Ia lahir dan besar di sana.
Sejak 1960-an, ia sudah merasakan banjir, termasuk banjir besar pada 2007.
Pada saat itu, ketinggian banjir mencapai area loteng rumahnya. Bahkan, ketika berada di loteng, banjir menggenang beberapa sentimeter.
Feri menuturkan bahwa isu normalisasi Kali Ciliwung sebenarnya sudah terdengar sejak sebelum banjir besar pada 2007 silam.
"Sudah lama terdengar, dari tahun 2000-an. Dulu cuma sekadar rumor dari mulut ke mulut, tapi enggak jadi-jadi. Rumor sekarang ini kayaknya kemungkinan jadi," ujar dia.
Baca juga: Normalisasi Ciliwung Kerap Terhambat Lahan Bersertifikat Ganda, Apa Solusinya?
Ia mendengar bahwa Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua tahun untuk merampungkan program normalisasi Kali Ciliwung. Karena itu, Pemprov DKI akan membebaskan lahan untuk normalisasi tersebut.
Selama 2021-2022, Pemprov DKI diketahui telah membebaskan 324 bidang untuk normalisasi Kali Ciliwung.
Pemprov DKI akan membebaskan lagi 6,5 hektar lahan untuk program serupa pada tahun ini. Anggarannya mencapai Rp 469 miliar.
Lahan yang akan dibebaskan terletak di empat kelurahan di Ibu Kota, yakni Cililitan, Rawajati, Cawang, dan Kampung Melayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.