JAKARTA, KOMPAS.com - Didahului suara ledakan, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat (3/3/2023).
Perkampungan warga yang rapat di sisi utara dan timur depo juga ikut terbakar hingga radius sekitar satu kilometer setelah mendengar dua kali suara ledakan itu.
Setidaknya ada lima rukun warga (RW) yang sangat dekat dengan lokasi Depo BBM Pertamina itu, yakni RW 001, 008, 009, 010, dan 011. Dua RW paling terdampak, yaitu RW 009 dan RW 001.
Tak hanya membakar rumah-rumah warga setempat. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kini sudah mengantongi 15 jenazah yang ditempatkan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca juga: Kesedihan Suami Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Bilang Ma, Kok Lu Tinggalin Gua...
"Semua jenazah yang diterima RS Polri, semuanya ada 15 jenazah dan satu bodypart (bagian tubuh)," tutur dia di lokasi, Minggu, (5/3/2023).
Adapun 15 jenazah itu terdiri dari sembilan laki-laki dan enam perempuan. Kepergian mereka yang tewas akibat kebakaran itu menyisakan lara bagi keluarga.
Muhammad Bukhori (41) ikut terbakar saat Depo Pertamina, Plumpang, membara pada Jumat (3/3/2023) malam. Bukhori kini hanya menjadi kenangan bagi keluarga.
Menurut sang kakak, Miftahul Jannah, Bukhori merupakan pribadi yang ceria dan rajin bekerja. Kenangan itu yang membuat Miftahul terus menangisi kepergian Bukhori untuk selamanya.
Saat kejadian, Bukhori sempat selamat. Namun, ia kembali masuk untuk mencari ayahnya yang masih terjebak di dalam rumah.
Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi
"Adik saya, dia meninggal karena cari bapaknya. Bapak ketemu, dianya enggak pulang-pulang sampai sekarang," tutur Miftahul.
Duka yang sama juga dirasakan keluarga Ali (60). Samod (75) masih tidak menyangka bahwa adiknya sudah tiada akibat kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina malam itu.
Samod hanya bisa mengenang pertemuan terakhirnya dengan Ali sepekan sebelum kejadian, Minggu (26/2/2023). Saat itu, Samod terkesan dengan Ali yang tak biasanya makan dengan lahap.
"Saya bilang, kok dia tumben disuruh makan mau, biasanya enggak. Cuma katanya, mungkin adek saya lagi laper aja," ia berujar.
Samod yakin bahwa Ali sudah meninggal lantaran adiknya itu tidak memberi kabar apa pun. Selain itu, lokasi rumah Ali dengan Depo Pertamina hanya dibatasi dengan tembok.
Baca juga: Bertambah 1, Kini 3 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telah Teridentifikasi