Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Pastikan Lahan yang Nantinya Jadi Tempat Depo Pertamina Jauh dari Permukiman Warga

Kompas.com - 07/03/2023, 17:53 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Divisi Pengendalian Proyek PT Pelindo, Setyo Budiono memastikan, lahan milik pihaknya yang akan menjadi tempat depo Pertamina Plumpang sangat jauh dari permukiman.

Sebagai informasi, Depo Pertamina Plumpang akan direlokasi ke lahan milik PT Pelindo usai terjadinya kebakaran hebat pada Jumat (3/3/2023).

"Kalau memenuhi syarat atau enggak, kita lihat dari buffer zone di sini, jelas enggak ada penduduk. Enggak kelihatan kan? Secara, kita sudah memenuhi (persyaratan)," kata Setyo di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (7/3/2023).

Setyo mengungkapkan, hingga saat ini, lahan reklamasi yang nantinya bakal bernama NPCT2 tersebut masih dalam proses pematangan.

Baca juga: Melihat Lahan Reklamasi Milik Pelindo yang Akan Dibangun TBBM Pengganti Depo Pertamina Plumpang...

Pasalnya, kata Setyo, proyek ini sudah dimulai sejak dua bulan terakhir.

"Sudah, sudah. Kami sudah mulai sekitar 60 hari dari 1.005 hari durasinya," tutur Setyo.

Berdasarkan pengalaman Kompas.com, untuk masuk ke wilayah NPCT1 dari New Priok Common Gate, memerlukan waktu 2 menit 30 detik dengan kecepatan kendaraan roda empat 60 hingga 80 kilometer.

Sementara, menurut Google Maps, jarak dari New Priok Common Gate ke NPCT1 yakni 2 kilometer.

Sepanjang jalan tersebut, kendaraan sempat melewati sebuah fly over yang di bawahnya merupakan perairan yang bermuara ke laut lepas.

Memasuki wilayah NPCT1, tidak ada satu pun rumah warga yang berdiri dan hanya terlihat aktivitas para pekerja proyek.

Baca juga: Heru Budi Pertimbangkan Usulan Relokasi Warga Sekitar Depo Pertamina Plumpang ke Wisma Atlet

Masih menurut pantauan Kompas.com, tanah yang masih dalam tahap pematangan itu masih berupa lahan kosong.

Dari kejauhan, terlihat sejumlah alat berat dan beberapa orang yang tengah bekerja di lokasi.

Lahan tersebut juga terasa sangat jauh dari permukiman warga, di mana permukiman terdekat adalah kawasan Kelurahan Kali Baru yang jaraknya perkiraannya 7 kilometer.

Menurut rencana, Depo Pertamina Plumpang akan berada di wilayah Product Terminal (PT) 1, yang masuk dalam kawasan NPCT2.

Adapun PT 1 merupakan kawasan untuk menampung komoditas cair, termasuk BBM. Sedangkan, CT merupakan kawasan untuk menampung kontainer.

Baca juga: Terekam CCTV, Detik-detik Warga Tanah Merah Tutup Hidung dan Berhamburan Keluar Rumah Saat Kebakaran di Depo Plumpang

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan akan memindahkan kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Kawasan yang disiapkan Pelindo tersebut akan siap dibangun TBBM pada akhir tahun 2024.

Mantan Presiden Inter Milan itu juga akan menyiapkan buffer zone atau zona aman di sekitar TBBM dan kilang-kilang Pertamina di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, zona aman ini tidak hanya disiapkan di sekitar TBBM Plumpang, melainkan juga ada di sarana vital lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com