Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Surga Baju "Branded" Bekas di Pasar Senen, Tempat Mereka yang Hobi "Thrifting"...

Kompas.com - 09/03/2023, 06:00 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Senen, selalu menjadi salah satu lokasi primadona bagi warga Jakarta, khususnya yang mencari baju bekas.

Tempat ini pun terkenal di kalangan semua umur khususnya anak muda pemburu baju impor branded bekas.

Pantauan langsung Kompas.com, toko-toko yang menjual baju branded bekas ini terletak di lantai II Blok III kawasan Pasar Senen.

Ketika tiba di lantai tersebut, beberapa penjual mulai aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli yang datang.

"Yuk kemejanya murah nih tiga Rp 100.000," lantang salah satu pedagang untuk menarik pembeli.

Baca juga: Pedagang Kue Subuh Pasar Senen Direlokasi Serentak pada 10 Februari

Terlihat, barang-barang bekas yang dijual hampir semua jenis baju dari berbagai merk kelas dunia yang terdiri dari, kemeja flanel, kemeja slim fit, kaos, celana jeans, baju dress, serta beberapa model jaket.

Bahkan, ada beberapa toko yang menjual jas panjang bekas dengan bahan yang lembut untuk kebutuhan kantor.

Harga yang ditawarkan setiap toko pun hampir seragam. Mulai dari kaos yang dibanderol seharga Rp 35.000, serta kemeja yang merupakan brand mahal seperti Tommy Hilfiger dengan Rp 350.000.

Salah satu pedagang bernama Fajar (26) mengatakan, perbedaan harga tersebut tergantung kualitas dari barang yang ia jual.

"Apalagi tergantung kondisi barang ya, kalau size gede sekali pun barang jelek kita jual mahal enggak mungkin. Kualitas tetap nomor satu," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Kesaksian N Usai Mario Dandy Satrio Aniaya Anak GP Ansor: Main Gitar di Polsek Pesanggrahan

Ia pun menjual barang dengan harga berbeda-beda. Hal itu pun tergantung dengan brand yang ia jual.

"Paling murah Rp35.000, jual tiga Rp100.000. Kalau dapat brand bagus kadang Rp200.000 sampai Rp250.000. Enggak tentu," terangnya.

Sama halnya dengan pemilik salah satu toko bernama Budi (28). Pembeli yang kebanyakan datang ke tokonya tidak mencari brand tertentu. 

"Sebenarnya kebanyakan orang yang enggak fanatik brand ya. Kebanyakan beli biasa. Justru yang fanatik brand itu malah jarang. Soalnya kalau kita fokus di brand kan paling (dapat) berapa biji," papar dia.

"Kita jual sesuai kualitas aja. Kalau enggak bagus ya kita bilang enggak," terang Budi.

Baca juga: Pengacara AG Ungkap Jebakan Manipulatif Mario Dandy yang Buat D Bersedia Temui Pelaku

Ia menuturkan, pembeli tidak mencari brand tertentu saat berbelanja di sana. Kualitas barang masih yang paling utama.

"Karena pehobi itu enggak signifikan nyari brand tertentu. Yang dicari itu enggak mesti ada," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com