JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara memutuskan menutup posko pengungsian pada Sabtu (11/3/2023).
Penutupan juga dilakukan pada posko pengungsian di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela.
Ratusan korban depo Pertamina Plumpang pun disebut sudah menerima bantuan dari Pertamina, yakni ditempatkan di rumah kontrakan selama tiga bulan ke depan.
Rumah kontrakan tersebut ada yang disediakan pengurus rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW). Namun, ada juga korban yang mencarinya sendiri.
Baca juga: Dibayari Pertamina 3 Bulan, Korban Kebakaran Depo Plumpang Bisa Cari Sendiri Kontrakan untuk Dihuni
Selain mendapatkan bantuan mengontrak selama tiga bulan, korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang juga disebut mendapatkan sembako, kompor, serta kasur di kontrakannya.
Kendati demikian, berbeda dengan Purhadi. Pria berusia 55 tahun tersebut mengaku belum menerima bantuan dari Pertamina hingga saat ini.
"Sampai saat ini belum (menerima bantuan)," kata Purhadi saat ditemui Kompas.com pada Senin (13/3/2023).
Setelah api melahap rumah milik mertuanya, Purhadi memutuskan untuk tinggal di rumah kontrakan tiga petak yang berlokasi di RT 003 RW 01 Nomor 50, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Berdasar pantauan Kompas.com, rumah kontrakan berwarna kuning tersebut berada di sebuah gang yang cukup padat penduduk.
Sementara di dalam bangunannya terdapat tiga petak, termasuk ruang dapur sekaligus kamar mandi.
Baca juga: Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Purhadi Tinggal di Kontrakan 3 Petak Bersama 5 Anaknya
Pakaian bersih Purhadi dan kelima anaknya masih terlihat berantakan di lantai ruang depan. Ia mengaku belum sempat merapikannya.
"Iya, tiga petak. Saya punya anak 6, 1 di Bogor dan 5 tinggal di sini sama saya. Jadinya di sini ada 6 orang," ungkap Purhadi.
Untuk tinggal di rumah kontrakan yang luas bangunannya 30 meter persegi, Purhadi perlu membayar menggunakan uang pribadi senilai Rp 1,1 juta.
Purhadi mengaku tidak mengetahui informasi soal Pertamina bakal memberikan bantuan sewa rumah kontrakan selama tiga bulan untuk korban kebakaran depo Pertamina Plumpang.
Kendati demikian, pada Minggu (12/3/2023), Purhadi baru saja dihampiri oleh pengurus RT dan RW untuk mengisi selembar formulir yang berisi data diri.
Menurut informasi yang diterima Purhadi, formulir tersebut untuk menerima bantuan dari Pertamina yang ia tidak ketahui kapan menerimanya.
"Sudah (isi formulir) kemarin. Saya juga sudah bayar (kontrakan). Kan duluan saya masuk (kontrakan) daripada isi data," ujar Purhadi.
Meski kini hanya tinggal di rumah kontrakan bersama kelima anaknya, Purhadi tetap bersyukur karena bisa bisa menyambung hidup.
Tetapi, Purhadi tetap menaruh harapan besar, yakni bantuan dari Pertamina, termasuk mengganti uang rumah kontrakan yang sudah dibayarnya.
"Iya (harapannya diganti). Yang penting mah, kan 3 bulan katanya (dibiayai), kami coba saja dulu (isi formulir), kan belum terima," kata Purhadi.
Baca juga: Sudah Bayar Sendiri, Purhadi Korban Kebakaran Plumpang Harap Uang Kontrakannya Diganti Pertamina
Selain uang pengganti, Purhadi berharap Pertamina bisa membangun rumahnya yang sudah ludes menjadi abu.
"Penginnya sih buru-buru diganti, atau bangun yang sana, cepat kembali. Kan beda rumah sendiri sama ngontrak. Kita mau pasang ini, enggak enak. Kalau rumah sendiri kan enak," ungkapnya.
Ia mengaku, rumah yang ia huni sebelumnya lebih dari 100 meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.