Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purhadi bersama 5 Anaknya Kini Tinggal di Rumah Kontrakan, Berharap Uangnya Diganti Pertamina

Kompas.com - 14/03/2023, 08:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara memutuskan menutup posko pengungsian pada Sabtu (11/3/2023).

Penutupan juga dilakukan pada posko pengungsian di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela.

Ratusan korban depo Pertamina Plumpang pun disebut sudah menerima bantuan dari Pertamina, yakni ditempatkan di rumah kontrakan selama tiga bulan ke depan.

Rumah kontrakan tersebut ada yang disediakan pengurus rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW). Namun, ada juga korban yang mencarinya sendiri.

Baca juga: Dibayari Pertamina 3 Bulan, Korban Kebakaran Depo Plumpang Bisa Cari Sendiri Kontrakan untuk Dihuni

Selain mendapatkan bantuan mengontrak selama tiga bulan, korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang juga disebut mendapatkan sembako, kompor, serta kasur di kontrakannya.

Kendati demikian, berbeda dengan Purhadi. Pria berusia 55 tahun tersebut mengaku belum menerima bantuan dari Pertamina hingga saat ini.

"Sampai saat ini belum (menerima bantuan)," kata Purhadi saat ditemui Kompas.com pada Senin (13/3/2023).

Kontrakan 3 petak

Setelah api melahap rumah milik mertuanya, Purhadi memutuskan untuk tinggal di rumah kontrakan tiga petak yang berlokasi di RT 003 RW 01 Nomor 50, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Berdasar pantauan Kompas.com, rumah kontrakan berwarna kuning tersebut berada di sebuah gang yang cukup padat penduduk.

Sementara di dalam bangunannya terdapat tiga petak, termasuk ruang dapur sekaligus kamar mandi.

Baca juga: Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Purhadi Tinggal di Kontrakan 3 Petak Bersama 5 Anaknya

Pakaian bersih Purhadi dan kelima anaknya masih terlihat berantakan di lantai ruang depan. Ia mengaku belum sempat merapikannya.

"Iya, tiga petak. Saya punya anak 6, 1 di Bogor dan 5 tinggal di sini sama saya. Jadinya di sini ada 6 orang," ungkap Purhadi.

Untuk tinggal di rumah kontrakan yang luas bangunannya 30 meter persegi, Purhadi perlu membayar menggunakan uang pribadi senilai Rp 1,1 juta.

Baru isi formulir

Purhadi mengaku tidak mengetahui informasi soal Pertamina bakal memberikan bantuan sewa rumah kontrakan selama tiga bulan untuk korban kebakaran depo Pertamina Plumpang.

Kendati demikian, pada Minggu (12/3/2023), Purhadi baru saja dihampiri oleh pengurus RT dan RW untuk mengisi selembar formulir yang berisi data diri.

Menurut informasi yang diterima Purhadi, formulir tersebut untuk menerima bantuan dari Pertamina yang ia tidak ketahui kapan menerimanya.

"Sudah (isi formulir) kemarin. Saya juga sudah bayar (kontrakan). Kan duluan saya masuk (kontrakan) daripada isi data," ujar Purhadi.

Harapan

Meski kini hanya tinggal di rumah kontrakan bersama kelima anaknya, Purhadi tetap bersyukur karena bisa bisa menyambung hidup.

Tetapi, Purhadi tetap menaruh harapan besar, yakni bantuan dari Pertamina, termasuk mengganti uang rumah kontrakan yang sudah dibayarnya.

"Iya (harapannya diganti). Yang penting mah, kan 3 bulan katanya (dibiayai), kami coba saja dulu (isi formulir), kan belum terima," kata Purhadi.

Baca juga: Sudah Bayar Sendiri, Purhadi Korban Kebakaran Plumpang Harap Uang Kontrakannya Diganti Pertamina

Selain uang pengganti, Purhadi berharap Pertamina bisa membangun rumahnya yang sudah ludes menjadi abu.

"Penginnya sih buru-buru diganti, atau bangun yang sana, cepat kembali. Kan beda rumah sendiri sama ngontrak. Kita mau pasang ini, enggak enak. Kalau rumah sendiri kan enak," ungkapnya.

Ia mengaku, rumah yang ia huni sebelumnya lebih dari 100 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com