Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Daden Porter Gunung, Jalani Hobi yang Dibayar, tetapi Harus Siap Segala Cuaca

Kompas.com - 14/03/2023, 14:15 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Daden Nur Zaman atau yang akrab disapa Aden (23), seorang porter spesialis Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat bercerita soal suka duka yang ia alami ketika sedang menjalankan pekerjaannya.

Pemuda Cianjur itu bercerita, menjadi porter di gunung adalah sebuah pekerjaan sekaligus hobi yang mendatangkan rezeki baginya.

"Saya senang sih, jadi porter gunung, karena saya juga suka naik gunung. Jadi, ini kayak hobi yang memang dibayar," ujar Aden kepada Kompas.com, Senin (13/3/2023).

Karena keahliannya itu, Aden bisa hidup. Ia juga kerap mendapat rezeki lebih dari tarif yang sudah ditentukan antara dirinya dengan pelanggan.

Baca juga: Kisah Daden Nur Jadi Porter Gunung Gede Pangrango: Bisa Angkut Barang hingga Jadi Koki
Rezeki tambahan itu diberikan apabila si penyewa jasa puas dengan apa yang diberikan oleh Aden.

"Kalau sukanya, misalkan tamu bawa barangnya sedikit, jadi saya enggak terlalu berat. Terus juga kalau servis saya bagus (memuaskan), saya sering dikasih tip (uang tambahan)," kata Aden.

Uang jasa porter dan tip tambahan itu yang kemudian menghidupi Aden sehari-hari.

Meski banyak mengalami suka, namun bukan berarti ia tak pernah merasakan kesusahan dalam menekuni hobi sekaligus pekerjaannya itu.

Sebagai seorang porter gunung, ia bergantung sepenuhnya kepada cuaca. Aden begitu kesulitan ketika harus bekerja dalam cuaca buruk. 

"Satu itu, bergantung sama cuaca. Kalau naik (mendaki) tapi cuaca sedang buruk atau hujan, nah bawa jas hujan. Nah, bawa jas hujannya itu ripuh (repot), gitu," kata Aden.

Baca juga: Mengenal Daden Nur Zaman, Porter Gunung Gede Pangrango yang Bekerja sejak Masih SMA

"Ditambah sama bawaannya berat, terus hujan, dukanya begitu," kata dia lagi.

Tak hanya itu, meski sudah puluhan kali mendaki dan memandu pendakian, tak jarang juga ia mendapat cedera pada kaki.

"Atau ketika pas di jalan mendaki, tiba-tiba cedera. Bisa-bisa sampai malam masih di jalan (masih mendaki)," ujar dia.

Meski demikian, kecintaannya terhadap alam itu yang membuat Aden tetap menjadi porter di Gunung Gede Pangrango.

"Kalau saya sih senang, saya juga memang suka naik gunung orangnya," kata dia sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com