Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembiranya Warga Tangerang Ikut Program Mudik Gratis, Uang untuk Ongkos Bisa Dipakai Beli Oleh-oleh hingga Kuliah

Kompas.com - 15/03/2023, 10:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Mengikuti program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, Maila (45) dan keluarganya bisa hemat ongkos jutaan rupiah.

Maila merupakan warga Kelurahan Sangiang Jaya, Kota Tangerang. Ia dan suaminya merupakan perantau dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Selama ini, setiap kali pulang kampung ia harus merogoh kocek sekitar Rp 600.000 per orang untuk membayar transportasi darat berupa bus menuju rumahnya.

Untuk tahun 2023 ini, Maila bersama delapan orang sanak dan keluarganya bisa menikmati mudik gratis dari Kemenhub.

"Kami pulang bersembilan, ke (Kecamatan) Sekayu, Sumatera Selatan," ujar Maila saat antri validasi tiket di Kantor Dishub Kota Tangerang, Selasa (14/3/2023).

Sembilan orang itu terdiri dari ia dan suami beserta anaknya, adik kandung dan keluarganya serta sepupu berserta keluarganya.

"Jadi hemat Rp 5 juta lebih. Bisa buat bawaan (buah tangan) ke keluarga lebih banyak," tambah dia.

Baca juga: Masyarakat di Kota Tangerang Bisa Nikmati Mudik Gratis Tahun Ini, Catat Caranya...

Tidak hanya Maila, program mudik gratis ini juga dirasakan sangat bermanfaat bagi keluarga lainnya yakni Isnani (19).

Isnani menceritakan, ia dan kedua orangtuanya berencana untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman mereka di Kebumen, Jawa Tengah.

Selama ini, kata Isnani, mereka harus membayar uang setidaknya sekitar Rp 400.000 per orang menggunakan kendaraan bus.

Bahkan karena mahalnya ongkos itu, Isnani sempat berniat tak mudik pada lebaran tahun ini.

"Awalnya enggak mau mudik sama ibu sama bapak, tapi karena dapat mudik gratis ini jadi ya udah pulang ke kampung halaman orangtua," kata Isnani di lokasi yang sama dengan Maila.

Isnani bercerita bahwa uang yang harusnya dipakai sebagai ongkos perjalanan mudik akan digunakan untuk membayar uang kuliahnya.

"Iya hemat jadinya uangnya bisa dipakai buat bayar UKT nanti, saya kan masih kuliah soalnya," kata dia.

Isnani sendiri merupakan mahasiswa semester dua Jurusan Manajemen di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Baca juga: Antusias Warga Daftar Mudik Gratis Kemenhub, Posko di Terminal Kayuringin Bekasi Diserbu sejak Pagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com