Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Ramadhan 2023, Satpol PP DKI Akan Gencar Razia PPKS di Jakarta

Kompas.com - 15/03/2023, 22:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta akan merazia Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sejumlah wilayah di Ibu Kota, sepanjang Ramadhan 2023.

"Dari awal Februari kami terus menerus sampai kemudian bulan Ramadhan kami terus menerus melakukan penjangkauan PPKS," ujar Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: PPKS di Jakarta Tidak Melulu Warga Ibu Kota, tapi Juga Pendatang

Arifin mengatakan, upaya tersebut dilakukan karena umumnya jumlah PPKS diprediksi akan meningkat selama bulan Ramadhan 2023. Mereka umumnya merupakan warga pendatang.

"Kita tahu yang namanya bulan Ramadhan, ada yang mengatakan bahwa banyak yang datang dari daerah. Mereka jadi semacam pengemis dan lainnya memanfaatkan waktu di Ramadhan sedekah," ujar Arifin.

Arifin sebelumnya mengatakan, sejumlah PPKS terjaring oleh Satpol PP sepanjang 9 Februari sampai dengan 13 Maret 2023.

"Ada 14.018 PPKS (yang terjaring) sepanjang 9 Februari sampai 13 Maret 2023. Itu hasil penjangkauan PPKS yang kita lakukan," ujar Arifin.

PPKS yang terjaring itu yakni manusia silver, badut, pengemis dan pengamen. Mereka terjaring saat beroperasi di traffic lights yang ada di sejumlah wilayah di Jakarta.

Baca juga: Sepanjang Februari hingga Maret 2023, Satpol PP DKI Jaring 14.018 Pengemis hingga PSK di Jakarta

Arifin menegaskan, sejumlah PPKS yang terjaring umumnya lebih banyak pengemis. Jumlahnya mencapai 390 orang.

"Pengemis paling banyak, itu mencapai 380 orang. Lalu juga ada ondel-ondel, anak jalanan, lalu PSK, dan pemulung," kata Arifin.

Arifin menjelaskan, sebetulnya tak ada larangan bagi pemulung untuk mengambil barang bekas yang nantinya akan didaur ulang sehingga menghasilkan ekonomi.

Namun, pemulung itu dapat dikatagorikan PPKS apabila mereka memanfaatkan fasilitas umum untuk memelas dan mengemis.

"Ada kecenderungan mereka itu duduk di satu tempat tertentu kemudian memelas seperti orang mengemis. Nah, kalau dia mengemis itu yang tidak boleh," ucap Arifin.

Baca juga: Kala Pengemis Pura-pura Buta Diciduk di Jakarta Timur, Bisa Raup Rp 150.000 dalam Sehari...

Arifin mengatakan penjangkauan PPKS tersebut dilakukan oleh petugas Satpol PP DKI Jakarta sebelum dan saat memasuki bulan suci Ramadhan 2023.

"Nanti bulan Ramadhan kami terus menerus melakukan penjangkauan PPKS," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com