JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (Jubir Kedubes AS) angkat bicara soal pengakuan warga bernama Galih (28) yang diusir sekuriti Kedubes AS saat duduk di kawasan Monas.
Kedubes AS membela sekuritinya itu dan menyebut bahwa petugas tersebut hanya menjalankan pekerjaan sesuai standar keamanan di fasilitas diplomatik.
"Sudah menjadi standar praktik di seluruh dunia bagi petugas keamanan setempat untuk berpatroli di sekeliling fasilitas diplomatik resmi," ujar Jubir Kedubes AS saat dikonfirmasi oleh Kompas.com melalui surel, Rabu (15/3/2023).
Saat ditanya lebih jauh soal langkah petugasnya yang sampai meminta kartu identitas warga, Kedubes AS enggan memberikan jawaban lebih jauh.
“Di luar konteks ini, kami tidak memberikan komentar spesifik mengenai postur keamanan kami,” kata dia.
Baca juga: Pria Ini Mengaku Diusir Sekuriti Kedubes AS Saat Duduk di Kawasan Monas
Adapun warga bernama Galih itu mengaku diusir saat duduk-duduk di kawasan Monas, yang letaknya berseberangan dengan kantor Kedubes AS.
Galih menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/3/2023) sekitar pukul 17.05 WIB.
Saat itu, Galih dan kekasihnya yang hendak berangkat ke Bandung dari Stasiun Gambir sedang menunggu keberangkatan kereta.
Mereka lalu berjalan-jalan dan duduk di kawasan Monas, tepat di seberang Kedubes AS.
Seorang sekuriti atau watchman berseragam Kedubes AS lalu menghampiri Galih dan memintanya untuk pergi dengan sopan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.