Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelajar Tewas dalam Sepekan, Bogor Darurat Kekerasan

Kompas.com - 16/03/2023, 19:06 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang pelajar di Bogor, Jawa Barat, tewas dalam sepekan terakhir akibat kasus kekerasan.

Insiden pertama terjadi terhadap korban TN (15), pelajar SMP Negeri 1 Parung. Korban dikeroyok sejumlah pemuda usai pertandingan futsal di Parung, Kabupaten Bogor, Senin (16/3/2023).

Dari hasil pemeriksaan sementara Kepolisian Sektor Parung, pengeroyokan berujung maut itu bermula saat pelajar SMPN 1 Parung kalah dalam pertandingan futsal melawan pelajar SMP Yayasan Pendidikan Islam Annaimuniyah (Yapia).

Dalam pertandingan tersebut, siswa kedua sekolah sepakat untuk taruhan Rp 200.000. Namun, siswa SMPN 1 Parung yang kalah pertandingan tidak mau membayar uang taruhan tersebut.

Pihak siswa SMPN 1 Parung beralasan, SMP Yapia banyak menggunakan pemain luar sekolah.

Baca juga: Brutalnya Pelajar yang Bacok Siswa SMK di Bogor, Terprovokasi karena Ditantang dan Pilih Korban secara Acak

Karena tidak membayar dan dituduh menggunakan pemain luar, hal itu memicu kemarahan sejumlah pelajar hingga alumni sekolah Yapia yang menyaksikan pertandingan.

 

”Di situ, anak-anak SMPN 1 Parung dihadang menggunakan senjata tajam. TN terjatuh dan dibacok pelaku dengan senjata tajam,” kata Kepala Kepolisian Sektor Parung Komisaris Sularso, Selasa (14/3/2023), dikutip dari Kompas.id.

Tim Polsek Parung menangkap lima pelaku, yakni MF (16), GP (16), AM (18), IS (20), dan S (15). Pihak kepolisian masih mendalami kasus serta mengejar empat pelaku yang masih buron.

Sementara peristiwa kedua, perkelahian bersenjata antara YV (17) dan MT (18), Rabu (8/3/2023), di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Akibat perkelahian itu, YV tewas, sedangkan MT terluka parah dan masih dalam perawatan di RSUD Kota Bogor. Polisi masih menunggu korban sembuh untuk melanjutkan pemeriksaan.

Baca juga: Tebasan Maut Golok 1 Meter Memupus Cita-cita AS, Pelajar di Bogor yang Ingin Bahagiakan Sang Ibu

Adapun tragedi terbaru adalah peristiwa pembacokan kepada AS (16), pelajar SMK Bima Warga 1, saat hendak menyeberang jalan di lampu merah Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3).

Dua dari tiga pelaku yang terlibat pembacokan ditangkap Kepolisian Resor Kota Bogor, Senin (13/3). Mereka adalah SA (18) dan MA (17). Satu pelaku lain, ASR (17) masih dalam pengejaran.

”ASR masih buron. Dia yang membacok korban. Ternyata ASR ini pernah tersandung kasus penjambretan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso.

Bismo mengatakan AS merupakan korban sasaran acak para pelaku.

Pembacokan dilakukan secara acak setelah mereka gagal menemukan seorang siswa berinisial A yang mengunggah konten berisi tantangan melalui media sosial Instagram.

Baca juga: Ada Mayat Dalam Koper di Bogor, Diduga Korban Mutilasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com