Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Pelik Kuncoro Wibowo, Dirut Transjakarta yang Mendadak Mundur dan Terseret dalam Pusaran Dugaan Korupsi Bansos

Kompas.com - 17/03/2023, 08:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Problematika M Kuncowo Wibowo disorot usai ia mendadak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Kuncoro baru diangkat jadi Dirut Transjakarta pada Januari 2023. Tak lama berselang, ia tiba-tiba mengajukan pengunduran diri 13 Maret 2023. Ia baru menjabat selama lebih kurang dua bulan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun langsung dituding kecolongan. Bagaimana tidak, berita pencegahan bepergian ke luar negeri Kuncoro tersiar tak lama setelah ia mengundurkan diri.

Baca juga: Angkat Kuncoro Wibowo Jadi Dirut Transjakarta Januari Lalu, Heru Budi: Pengalamannya di Transportasi

Kuncoro kini tengah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos).

Malang melintang di perusahaan negara

Sebelum diangkat jadi Dirut Transjakarta, Kuncoro tercatat telah lama malang melintang di perusahaan pelat merah.

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) pada 2018. Perusahaan itu menyediakan jasa logistik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, Kuncoro pernah menjabat sebagai staf ahli Teknologi informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kuncoro juga pernah diangkat menjadi direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI), serta direktur SDM, Umum, dan Teknologi Informasi PT KAI.

Baca juga: Profil Kuncoro Wibowo Dirut PT Transjakarta yang Baru: Sempat Jabat Dirut BGR Logistic hingga Direktur KAI

Tak hanya perusahaan pelat merah, Kuncoro juga pernah berkelana di sejumlah perusahaan telekomunikasi.

Kuncoro pernah menjabat Group Head NOC and Field Operations PT Mobile-8 Telecom, GM Network Planning and Engineering PT Natrindo Telepon Selular, serta Manager VAS and Switching Design Engineering PT Excelcomindo Pratama.

Dinilai punya pengalaman di bidang transportasi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan alasan Kuncoro diangkat sebagai Dirut PT Transjakarta pada Januari 2023.

"Ya kan beliau (Kuncoro) pengalamannya di transportasi," ucap Heru di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

Seperti diketahui, Kuncoro pernah menjabat sebagai direktur komersial dan teknologi informasi PT KAI serta direktur SDM, umum, dan teknologi informasi PT KAI.

Baca juga: Pemprov DKI Dianggap Kecolongan Angkat Kuncoro Jadi Dirut Transjakarta

Kendati demikian, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail meyakini Pemprov DKI kecolongan karena mengangkat orang yang terkait dengan kasus dugaan korupsi itu.

"Mau dibilang (Pemprov DKI) kecolongan, faktanya ada asessment (kepada Kuncoro di KPK), pastikan. Mau dibilang enggak kecolongan, faktanya seperti itu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu (15/3/2023).

Terseret dalam pusaran korupsi bansos

KPK baru saja menyatakan telah membuka penyidikan kasus dugaan korupsi penyaluran beras bansos bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020-2021.

Perkara korupsi tersebut merupakan pengembangan dari kasus yang menjerat bekas Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengonfirmasi bahwa Kuncoro dicegah terkait kasus penyaluran beras bansos tersebut.

Baca juga: Teka-teki Mundurnya Kuncoro Wibowo dari Dirut Transjakarta Mulai Tersibak: Sedang Diburu KPK?

“Betul, yang bersangkutan dicegah terkait penyidikan baru (penyaluran beras bansos) dimaksud," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (15/3/2023).

KPK membenarkan bahwa penyidikan dugaan korupsi penyaluran beras untuk KPM PKH 2020-2021 terkait PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics.

Pada 3 November 2020, Kuncoro menyebut BGR Logistics telah menyalurkan Bansos beras 222.070.230 kilogram (kg) kepada 4.934.894 KPM-PKH di seluruh wilayah Indonesia.

Lembaga antirasuah juga telah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka. Namun, nama mereka baru akan diungkap ke publik saat penyidikan dinilai cukup.

(Penulis : Muhammad Naufal, Syakirun Ni'am | Editor : Ihsanuddin, Jessi Carina, Nursita Sari, Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com