Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tolak Rp 200.000 Usai Kembalikan Dompet Hotman Paris, Petugas Kebersihan Ini Akhirnya Dapat Uang Segepok

Kompas.com - 23/03/2023, 13:38 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas kebersihan Summarecon Mall Kelapa Gading bernama Edi Sonjaya (29) kini mendapat rezeki nomplok usai sempat menolak uang Rp 200.000 dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Uang itu ditawarkan Hotman sebagai ucapan terima kasih karena Edi sudah menemukan dan mengembalikan dompet Hotman yang berisi uang senilai lebih Rp 70 juta di Mal Kelapa Gading, Rabu (22/3/2023) malam.

Namun, Edi saat itu menolak tawaran uang dari Hotman. 

Keesokan harinya, atau pada Kamis (23/3/2023) hari ini, Hotman pun kembali mengunjungi Mall Kelapa Gading khusus untuk bertemu Edi. 

Baca juga: Kronologi Petugas Kebersihan Mal Kembalikan Dompet Hotman Paris, Menolak Saat Diberi Imbalan Rp 200.000

Pengacara kondang itu datang bersama seorang pengusaha yang juga rekan kerjanya bernama Andrew Susanto.

Andrew pun memberikan uang segepok yang dibungkus amplop putih kepada Edi.

Saat diperlihatkan uang segepok di dalam amplop putih tersebut, Edi yang sudah 8 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan ini sempat menolak pemberian itu.

"Tapi, saya ikhlas buat Bang Hotman," kata Edi saat ditemui di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (23/3/2023).

"Iya, saya juga ikhlas," ucap Andrew sambil tertawa.

Geram melihat Edi menolak pemberian Andrew, Hotman langsung mengambil uang segepok itu dan langsung dimasukkan ke kantong celana petugas kebersihan tersebut.

"Ini masukin dulu, ditolak lagi, kemarin lu juga tolak uang gue. Nih gue masukin nih," ucap Hotman.

Baca juga: Ingatkan AKBP Dody soal Hukuman, Hotman Paris: Lihat Kasus Sambo...

Edi pun terlihat terharu, matanya juga tampak berkaca-kaca.

Rupanya, istri Edi saat ini tengah mengandung. Uang segepok tersebut bakal digunakan Edi untuk biaya persalinan di kemudian hari.

"Ya buat biaya operasi, persalinan," ungkap Edi dengan mata berkaca-kaca.

Kronologi Hotman kehilangan dompet

Dompet Hotman yang sempat hilang tersebut berisi beberapa lembar dollar Singapura hingga Amerika Serikat, bercampur rupiah yang ditotalkan senilai lebih dari Rp 70 juta.

Hotman menceritakan, kejadian itu bermula saat ia hendak bertemu dengan tamunya di Starbucks Lobby 3 Summarecon Mall Kelapa Gading.

Saat ingin membayar kopi yang dibeli, Hotman baru menyadari bahwa dompet yang ada di kantong celananya itu tidak ada.

"Akhirnya saya bayar kopi itu pakai uang yang ada di sini (kantong). Pemikiran saya, ketinggalan di rumah. Karena, terkadang, berlian harga Rp 10 miliar saja suka ketinggalan kan di rumah," ucap Hotman saat ditemui di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Saat Hotman Paris Bawa-bawa Nama Ferdy Sambo dalam Sidang Narkoba Teddy Minahasa

Karena berpikir seperti itu, Hotman langsung kembali ke kursi dan berbicara dengan tamunya. Namun, 10 menit kemudian, Edi datang dan mengembalikan dompet tersebut.

"Tahu-tahu, setelah 10 menit, dewa ini (Edi), rekan kita, saudara saya ini menyodorkan, 'Pak, dompet Bapak'," kata Hotman.

Edi mengatakan, ia menemukan dompet Hotman tengah berada di tanah.

"Enggak (lihat dompetnya jatuh). Tapi, tahunya itu dompet Bang Hotman karena lihat bang Hotman turun dari mobil," ucap Edi dalam kesempatan yang sama.

Usai menerima dompet, Hotman langsung memberikan dua lembar uang pecahan Rp 100.000 yang ada di dalam kantong celananya terhadap Edi.

"Dia lagi-lagi jiwa dewanya keluar. Dia enggak mau menerima, 'Makasih, Pak', dia enggak mau, dia pergi, gitu saja. Terus saya lanjutkan mengobrol dengan tamu saya tadi," tutur Hotman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com