JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka Natalia Rusli mengancam bakal meninggalkan klien yang merupakan korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) bila tidak segera mentransfer uang.
Saat itu, Natalia menjadi advokat sejumlah investor Indosurya dengan janji mencairkan uang para korban.
Salah satu korban berinisial VS mengatakan, dia sempat diancam tidak akan diikutsertakan jika telat membayar. Natalia meminta VS mengirimkan uang pada 30 Juni 2020, pukul 09.00 WIB karena dirinya bakal bertemu dengan kuasa hukum Indosurya, Juniver Girsang.
"Katanya 'saya sudah harus sampai di kantornya Pak Juniver kasih berkas berkas terakhir, transfer sebelum 09.00 pagi ya'," ujar VS saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
"Saya seperti orang gila ke bank. Karena suami saya enggak mengijinkan jadinya agak berbelit-belit sama saya. Terus jam 10.00 WIB kurang, baru saya transfer," sambung dia.
Sesampainya di bank, VS bahkan mengirimkan foto via aplikasi WhatsApp kepada Natalia untuk membuktikan dirinya sudah metransfer Rp 45 juta ke rekeningnya. Tak lama, Natalia membalas pesan tersebut dengan mengaku bahwa dirinya sudah berada di depan kantor hukum Juniver.
Dalam agenda itu, kata Natalia, mereka menbicarakan soal pencairan uang korban Indosurya.
"Semua korban Natalia Rusli modusnya sama diburu-buru, tidak dikasih waktu untuk berpikir bahwa besok pagi-pagi harus transfer kalau enggak, ditinggal," papar VS.
Sementara itu, VS mengaku mulanya dia merupakan klien pengacara Otto Hasibuan. Namun, dia tergiur akan janji manis Natalia yang menyebut bakal mengembalikan uang kerugian korban lantaran dia mengenal Juniver Girsang.
Baca juga: Cerita Korban Penipuan Didekati Natalia Rusli di Tempat Makan, Terus Dibujuk Jadi Klien
Kepada VS, Natalia berjanji bakal mencairkan uangnya dalam bentuk 40 persen tunai dan 60 persen aset.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.