Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kue Lebaran Khas Betawi

Kompas.com - 31/03/2023, 00:45 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat asli Jakarta atau Betawi memiliki sejumlah kue khas lebaran.

Ada kue yang sudah jarang dijumpai saat lebaran namun ada juga kue yang masih eksis hingga saat ini. 

Adapun berikut ini 7 kue lebaran khas betawi yang bisa menjadi alternatif kue lebaran selain nastar dan kastengel. 

Kue Satu 

Kue Satu sebetulnya merupakan kue khas Tionghoa peranakan. Hal ini tidak lepas dari peranan budaya Tionghoa di tengah masyakarat Betawi. 

Kue Satu memiliki bentuk bermacam-macam. Umumnya memiliki bentuk kotak dan bulat. Namun seiring perkembangan zaman, ada bentuk yang menyerupai daun dan lain-lain. 

Kue ini berbahan dasar tepung kacang hijau, tepung beras, dan gula yang ditumbuk hingga halus lalu dicetak satu persatu. Oleh karenanya dinamakan Kue Satu. 

Teksturnya sama seperti kue kering pada umumnya namun Kue Satu akan lumer di mulut. 

Kue Biji Ketapang

Salah satu kue yang masih sering dijumpai sampai sekarang yakni Kue Biji Ketapang. Kue Biji Ketapang juga merupakan kue khas lebaran orang Betawi. 

Kue Biji Ketapang dibuat dari bahan dasar tepung terigu, gula dan mentega. Setelah menjadi adonan kemudian dipotong kecil-kecil lalu digoreng. 

Proses pembuatannya terbilang mudah dan bahannya juga praktis. Rasanya juga enak dan gurih. 

Kue Kembang Goyang

Kue khas lebaran berikut ini juga masih banyak ditemui. Bahkan tidak hanya di daerah Jakarta tetapi di daerah lainnya. 

Kue Kembang Goyang menjadi suguhan khas masyarakat betawi dan biasa disajikan pada saat hari raya Idul Fitri dan acara-acara hajatan.

Dinamakan Kembang Goyang karena bentuk cetakannya seperti kembang dan saat menggorengnya dengan cetakan tersebut digoyang-goyangkan agar terlepas. 

Kue Kembang Goyang terbuat dari tepung beras, gula, kuning telur dan santan. Rasanya cenderung manis dan teksturnya empuk. 

Baca juga: 5 Penyebab Kue Kering Keras dan Gagal Renyah, Takaran Terigu Salah

Kue Akar Kelapa

Selain Kembang Goyang, kue khas Betawi yang selalu ada saat momen lebaran yakni Kue Akar Kelapa. Kue ini bentuknya seperti akar kelapa.

Rasanya manis dan gurih. Jika pintar membuatnya, teksturnya empuk tidak keras. 

Kue Akar Kelapa terbuat dari tepung ketan yang diolah dengan santan. Proses pembuatannya juga cukup sederhana dengan dicetak dengan plastik segitiga yang ujungnya ada cetakan bergerigi lalu digoreng. 

Dodol Betawi

Makanan ini sudah terkenal ciri khas Betawi. Dodol Betawi banyak dijumpai saat musim lebaran di rumah orang Betawi atau bisa ditemui di tempat wisata di Jakarta seperti di Setu Babakan. 

Dodol Betawi punya rasa yang manis dan enak. teksturnya lembut dan empuk. Dodol Betawi merupakan salah satu panganan istimewa bagi warga Betawi karena menjadi bawaan dan suguhan di hari-hari istimewa salah satunya di momen lebaran. 

Dodol Betawi terbuat dari tepung ketan, santan kelapa dan gula jawa. Proses pembuatannya juga cukup rumit karena membutuhkan waktu yang lama untuk mengaduknya sampai mencetaknya. 

Tape Uli

Tape Uli juga menjadi salah satu makanan khas Betawi yang ada saat lebaran. Tape uli terbuat dari ketan yang mengalami proses fermentasi. Rasanya manis dan asam. 

Proses pembuatannya cukup lama karena perlu membuat tape ketan hitam dan uli. Ketan hitam yang sudah dikukus, akan difermentasi dengan ragi selama tiga hari.

Untuk membuat uli, ketan dimasak bersama santan dan kelapa parut. Dalam keadaan panas. ketan ditumbuk hingga halus. Lalu dibungkus dengan daun pisang seukuran porsi satu orang.

Cara menikmatinya dengan menggabungkan tape dan uli untuk dimakan secara bersama-sama. 

Kue Geplak

Masyarakat Betawi punya banyak makanan khas yang biasa ada pada Idul Fitri. Salah satunya yakni kue geplak Betawi.

Makanan yang satu ini sudah jarang ditemui. Namun biasanya ada pada hari raya Idul Fitri atau pada saat hajatan pernikahan.

Kue Geplak memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Bahan utamanya yakni dari tepung beras. Tampilannya mirip seperti kue mochi karena dibalur dengan gula bubuk.

Dinamakan geplak karena pada proses pembuatannya ditepuk-tepuk menggunakan tangan hingga menimbulkan suara "plak, plak, plak".

Referensi: 

  • Teveningrum, Shinta. 2016. Kuliner Betawi, Selaksa Rasa & Cerita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com