Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib D Korban Mario Dandy: Tak Bisa Sekolah Lagi dan Sulit Pulih 100 Persen

Kompas.com - 04/04/2023, 06:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja berinisial D (17) dipastikan tidak akan bisa melanjutkan pendidikannya dan pulih seperti sedia kala setelah dianiaya Mario Dandy Satrio (20).

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh ayah D, Jonathan Latumahina, yang akhirnya tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya pada Senin (3/4/2023).

Jo, sapaan akrabnya, menceritakan kondisi terkini D dan berbagai kemungkinan yang bakal terjadi kepada sang anak usai dimintai keterangan sebagai saksi dalam sidang terdakwa AG (15) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Kami tetap agak kecewa dengan semua tindakan yang ditempuh karena tim dokter menyatakan bahwa dia (D) tidak akan mampu kembali seperti semula," ungkap Jo.

Diagnosis D usai dianiaya Mario Dandy

Alasan utama D tidak bisa kembali pulih seperti semula disebabkan kondisinya yang terlampau parah.

Jo bahkan menyebutkan bahwa D berada di ambang kematian karena tingkat kesadaran sang anak begitu rendah setelah dianiaya.

"Saat dirujuk ke rumah sakit (RS) usai peristiwa penganiayaan, D dinyatakan koma. Berdasarkan skala yang diukur menggunakan glasgow coma scale (GCS), tingkat kesadaran D hanya berada di skala 3. Umumnya manusia normal memiliki skala 15," ungkap Jo.

Baca juga: Tunjukkan Foto D Usai Dianiaya Mario, Kuasa Hukum: Optimistis Para Pelaku Dihukum Maksimal

GCS merupakan skala yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang. Skala ini dihitung berdasarkan tiga aspek, yakni respons terhadap suara, respons terhadap perintah gerakan, dan respons mata.

Saat pertama kali diperiksa, D hanya mendapat masing-masing satu poin dari ketiga aspek dalam skala CGS.

Ketika matanya diperiksa, tidak ada reaksi dari D dan mata tetap terpejam. Kemudian, tidak ada suara yang keluar meski namanya dipanggil.

Baca juga: Kuasa Hukum D: Permohonan Maaf Orangtua Mario Dandy Tak Sebanding dengan Penderitaan Korban

Terakhir, D tidak bisa menggerakkan bagian tubuhnya walau sudah diberi perintah oleh tim dokter.

"D hanya mendapat satu poin dari setiap aspek. Arti lebih gampangnya, dia seperti orang meninggal tapi masih bernapas karena ketika disenter matanya tidak ada respons sama sekali," papar Jo.

Tempuh berbagai metode terapi dan pengobatan

D sudah 43 hari dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).

Selama periode tersebut, Jo mengungkapkan, sang anak telah menerima berbagai metode terapi dan pengobatan demi meningkatkan kesadaran ke skala yang baik.

Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tetapi progres penyembuhan D boleh dibilang positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com