Kalijodo berubah dalam 20 hari setelah kecelakaan Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung (24) pada Senin (8/2/2016) pagi.
Di balik kemudi, mata Riki sudah tak sanggup lagi melihat dengan jelas. Sementara itu, mobil berisi sembilan orang yang dikemudikannya tersebut terus dengan kecepatan sekitar 100 kilometer per jam.
Hingga persis di KM 15 Jalan Daan Mogot arah Tangerang, mobil berwarna hitam jenis SUV itu menabrak sepeda motor di depannya.
Riki langsung terbangun. Maksud hati menginjak rem, ia malah menginjak pedal gas. Ia tak bisa megendalikan mobilnya yang oleng ke kiri dan menabrak marka jalan.
Mobil itu terpelanting ke tengah jalan. Empat orang tewas dan tujuh orang lainnya, termasuk Riki luka berat.
Dua orang yang meninggal adalah pengendara sepeda motor, sisanya adalah penumpang di dalam mobil. Kecelakaan itu terjadi tepat pada Tahun Baru Imlek.
Setelah diusut, Riki diketahui dalam kondisi tidak siap menyetir mobil. Mahasiswa perguruan tinggi swasta itu baru saja menenggak 10 gelas minuman keras di lokalisasi Kalijodo.
Dari situlah, keberadaan lokalisasi Kalijodo mulai dipermasalahkan kembali. Peristiwa ini sampai ke telinga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kala itu masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Kasatpol PP Jakut Pastikan Tak Ada Aktivitas Prostitusi di Kawasan Kalijodo
Ahok menyoroti lokalisasi Kalijodo yang merupakan lokasi tempat Riki minum minuman keras tersebut. Pada Jumat (12/2/2016), Pemkot Jakarta Utara mengeluarkan surat edaran penertiban kawasan prostitusi tersebut.
(Penulis: Nirmala Maulana Achmad, Zintan Prihatin | Editor: Ivany Atina Arbi, Rakhmat Nur Hakim, Kristian Erdianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.