Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 17:05 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu ahli waris pemilik lahan Tol Jatikarya, Sulaeman Pembela (33), mencurahkan isi hatinya karena tak kunjung menerima uang ganti rugi lahan imbas pembangunan akses masuk tol tersebut.

Sulaeman menangisi nasibnya yang termakan janji-janji palsu soal uang penggantian lahan yang mestinya diterima oleh ahli waris.

"Sepeser pun belum dibayarkan. Kami hanya ingin menuntut hak kami, warga yang selama ini dizalimi dan tidak pernah dibayar (uang ganti rugi) sedikit pun," ucap Sulaeman sambil bercucuran air mata kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Lagi, Ahli Waris Blokade Akses Tol Jatikarya Bekasi

Padahal, seluruh jalur hukum sudah ditempuh ahli waris.

Menurut Sulaeman, keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa ahli waris sepenuhnya sah memiliki akses Tol Jatikarya sudah inkrah atau berkekuatan hukum tetap.

"Semua instansi kami datangi, mulai dari BPN Kota Bekasi, BPN Pusat, Menteri, bahkan kami sudah menghadap Panglima. Sampai peninjauan kembali (PK 2), kami menang, itu pun tidak dihiraukan," ucap dia.

Atas dasar itu, para ahli waris kembali memblokade akses Tol Jatikarya ruas Cimanggis-Cibitung untuk menuntut uang ganti rugi lahan.

"Makanya hari ini kami tidak lagi bisa menerima janji. Kami hanya ingin menerima bukti. Bukti kami dibayar, kami akan meninggalkan tanah kami. Bukti kami tidak dibayar, kami akan terus duduki," kata Sulaeman.

Baca juga: Uang Ganti Rugi Lahan GT Jatikarya Tak Kunjung Cair, Ahli Waris: Kami Akan Duduki Lagi Tanah Kami!

Sebagai informasi, ahli waris pemilik sah lahan Tol Jatikarya kembali memblokade akses Tol Cimanggis-Cibitung pada Senin ini.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ruas Tol Jatikarya ditutup tepat pada pukul 14.56 WIB. Terlihat, ada puluhan ahli waris yang memblokade ruas tol tersebut.

Blokade itu merupakan bentuk protes karena biaya konsinyasi atau ganti rugi lahan yang hingga kini tak kunjung dibayarkan.

Beberapa dari mereka terlihat membawa spanduk dan bendera merah putih sebagai atribut pelengkap aksi tersebut.

Para ahli waris juga menaruh beberapa balok kayu di jalan sebagai tanda akses Tol Jatikarya tak bisa dilintasi kendaraan.

Akibat pemblokiran jalan, ruas Tol Cimanggis-Cibitung akses Tol Jatikarya lumpuh. Kendaraan mendadak terparkir.

Sejumlah aparat kepolisian tampak bersiaga dan mencoba mengatur arus lalu lintas di akses Tol Jatikarya.

Baca juga: QRIS Kotak Amal Masjid Al-Azhar Diganti Barcode Palsu: Identitas Samar, Nama Rekening Hanya Restorasi Masjid

Aksi penutupan GT Jatikarya ini bukan kali pertama terjadi. Protes ini terjadi berulang kali, tetapi tak kunjung digubris.

Warga terus menuntut uang ganti rugi lahan karena mereka merasa sudah seharusnya hak mereka terpenuhi.

Ahli waris menduga, ada oknum yang menghambat proses pencairan uang ganti rugi lahan mereka. Sebab, pihak BPN tidak kunjung menerbitkan surat pengantar pencairan ganti rugi.

Padahal, Kementerian PUPR sudah membayar secara sukarela di Pengadilan Negeri Bekasi, sesuai dengan penetapan No.20/EKS.G/2021/PN.Bks Tanggal 2 Juni 2021 jo Berita Acara Teguran/Aanmaning Tanggal 15 Juni 2021 dan Tanggal 22 Juni 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Megapolitan
Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Megapolitan
Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Megapolitan
Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Megapolitan
Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Megapolitan
Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan 'Predatory Pricing'

Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan "Predatory Pricing"

Megapolitan
Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Megapolitan
Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Megapolitan
Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk 'Tap Out'

Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk "Tap Out"

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com