JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat turut menjadi salah satu masjid yang jadi sasaran pelaku kejahatan dengan modus menempelkan barcode QRIS di kotak amal masjid.
Pelaku menempelkan QRIS di kotak amal agar uang jemaah yang hendak disumbangkan ke masjid justru masuk ke rekening pribadi pelaku.
Masjid Istiqlal pun mengaku sudah melaporkan soal temuan QRIS "palsu" yang tertempel di kotak amalnya itu sejak 8 April lalu.
Laporan itu dibuat sehari setelah Masjid Istiqlal mengetahui aksi pelaku lewat rekaman CCTV.
“Setelah melapor ke Imam Besar, pihak masjid pun membuat laporan kepada Polsek Metro Gambir keesokan harinya di tanggal 8 April 2023,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum, SDM, dan Humas Badan Pengelola Masjid Istiqlal Ismail Chawidu kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
“Namun, laporan tersebut tidak bisa langsung diproses lantaran data yang diperlukan dianggap tidak lengkap,” lanjut dia.
Baca juga: Terungkapnya Aksi Bejat Iman Mahlil Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid
Ismail mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah melampirkan rekaman CCTV yang merekam detik-detik saat pelaku menempelkan QRIS pribadinya di kotak amal.
Namun, pihak kepolisian enggan memproses laporan itu karena belum diketahui taksiran kerugian yang dialami oleh Masjid Istiqlal.
Pihak Masjid Istiqlal pun kebingungan saat ditanya soal detail kerugian itu. Ismail mengatakan, angka kerugian tersebut tidak bisa diperkirakan begitu saja.
“Ditanya taksiran kerugian, sama sekali enggak bisa ditaksir kejadian ini. Enggak mungkin langsung diketahui,” ujar Ismail.
Pelaku telah ditangkap
Belakangan, pelaku yang menempel QRIS itu telah ditangkap setelah video aksinya menempel QRIS di masjid viral dan menjadi pemberitaan luas.
Pelaku bernama M. Iman Mahlil Lubis, seorang mantan pegawai Badan Usaha Milk Negara.
Rupanya, pelaku tak hanya beraksi di masjid Istiqlal saja, tapi banyak masjid lain di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penangkapan Iman dilakukan pada Selasa (11/4/2023) kemarin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, Iman diduga telah beraksi di lebih dari 30 lokasi berbeda di Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, Iman tak berkomplot dalam menjalankan penipuan dengan modus menempelkan QRIS "palsu" di kotak amal masjid dan sejumlah lokasi lainnya.
"Untuk sementara ini baru dia sendiri," ujar Auliansyah kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Kepada penyidik, Iman mengaku mulai mencetak stiker QRIS untuk mentransfer uang ke rekeningnya sejak Maret 2023.
Stiker itu diduga mulai ditempelkan di kotak amal masjid dan sejumlah tempat umum diduga pada 1 April 2023.
"Informasi awal yang bisa kami berikan, dia melakukan atau pembuatan QRIS itu pada 23 Maret 2023. Dia cetak QRIS tersebut," kata Auliansyah.
Dari hasil penelusuran kepolisian dan keterangan Iman, stiker QRIS untuk menipu warga yang hendak bersedekah itu telah ditempel di 38 lokasi berbeda. Sebagian besar di antaranya adalah masjid dan musala.
Selain itu, lanjut Auliansyah, Iman juga mengincar korban di bandara, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pusat perbelanjaan. Sebagai contoh di area Terminal 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.