Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegang Puluhan Juta Rupiah, Penjual Jasa Tukar Uang Baru Takut Dijambret di Pinggir Jalan

Kompas.com - 17/04/2023, 20:30 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jasa penukaran uang baru jelang Lebaran sudah mulai bermunculan di Jalan Maulana Hassanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (17/4/2023).

Salah satunya adalah seorang pria bernama Irfan (30) yang ditemui Kompas.com tengah duduk di pinggir jalan.

Irfan mengakui, selama menunggu pelanggan yang ingin menukar uang baru dari pukul 08.00 sampai 17.30 WIB, ia selalu merasa was-was.

Baca juga: Tempat Penukaran Uang Baru yang Resmi di Jabodetabek

Bagaimana tidak, Irfan membawa uang puluhan juta rupiah untuk ditukarkan di pinggir jalan. Hal itu berisiko tinggi terhadap tindak kejahatan.

"Kalau takut sih ya (dijambret) saya was-was juga, saya juga wanti-wanti, lihat situasi juga, jualannya dari jam setengah 8 pagi sampe setengah 6-an sore sudah beres-beres," kata Irfan ditemui di lokasi.

Irfan menyediakan pecahan uang baru nominal kecil. Rp 2.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000 yang masing-masing terbungkus plastik.

Dari tiga pecahan nominal kecil itu, yang paling dicari pelanggan yakni Rp 5.000.

"Banyak sih tukar Rp 100.000, biasanya ditukar jadi (bayar) Rp 110.000. Kebanyakan minta tukar uang yang Rp 5.000-an," ujar Irfan.

Baca juga: Cerita Galih, Pemudik yang Bawa Burung Kesayangannya ke Kampung Halaman

Untuk setiap transaksi, baik itu ratusan ribu atau jutaan, pelanggan dikenakan biaya sebesar 10 persen dari jumlah uang yang ditukarkan.

Nantinya, seluruh uang tersebut akan disetorkan ke pemilik modal.

Dari situ, Irfan akan mendapatkan upah paling banyak empat persen dari total uang lembaran yang berhasil ditukar.

Hari ini, Irfan telah melayani penukaran uang dengan total Rp 25 juta. Namun, angka ini menurut dia masih lebih sedikit dari tahun lalu.

Tahun ini merupakan tahun ketiga Irfan menjual jasa penukaran uang baru jelang Lebaran di jalanan.

Baca juga: Singgung Dana Penghilangan Jalur Sepeda di Santa, Komisi B: Contoh Pemborosan!

"Ini sudah tahun ketiga, dua tahun sebelumnya itu lebih ramai, tahun ini malah berkurang," ujar dia.

Irfan mulai bekerja sejak seminggu sebelum Lebaran sampai hari Kamis mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com