JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua dan kerabat Muhammad Syamil Akbar (18), melakukan aksi tabur bunga di Simpang Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2023).
Aksi itu dilakukan untuk memperingati 40 hari kepergian Syamil usai roda dua yang ditumpanginya ditabrak Mercedes-benz yang dikemudikan anak petinggi Polri, Maulana Malik Ibrahim (18).
"Kami melakukan tabur bunga dan doa bersama di lokasi yang merenggut nyawa anak saya usai peristiwa kecelakaan. Kami melakukan hal ini karena dua hari lagi tepat 40 hari kematian anakku tercinta," ujar ibu Syamil yang bernama Nurhayati di lokasi.
Tidak hanya sebatas itu, Nurhayati mengungkap, pihaknya sengaja melakukan aksi tabur bunga di tempat kejadian perkara (TKP) supaya pihak berwajib "sadar" bahwa kasus tersebut masih menggantung.
Baca juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kecelakaan Anak Petinggi Polri Tabrak Pengendara Motor di Jaksel
Pihak keluarga juga merasa tidak pernah mendapat update apa pun soal pengembangan kasus yang dilakukan kepolisian.
Nurhayati bahkan menilai kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya itu masih terkesan ditutup-tutupi. Padahal insiden kecelakaan terjadi lebih dari satu bulan lalu.
"Saya minta tolong kepada aparat kepolisian, terutama Polres Metro Jakarta Selatan, untuk ditetapkannya seorang tersangka dalam kasus ini. Sebab belum ada titik terang meski kasusnya sudah masuk ke tahap penyidikan," kata wanita berusia 57 tahun tersebut.
"Padahal ada korban nyawa, seorang anak manusia yang meninggalkan selama-lamanya keluarga besarnya, terutama saya sebagai ibu. Tolong beri kejelasan kepada kami," tutup dia.
Sebagai informasi, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Maulana Malik Ibrahim, anak Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar, terjadi pada Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Ada Pelanggaran dalam Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pengendara Motor, Siapa Bakal Jadi Tersangka?
Mobil yang dikemudikan Maulana diketahui melaju dari arah Mampang menuju Ragunan di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sementara itu, motor yang ditumpangi Syamil dan dikemudikan oleh Syahlan Bayu Aji (18) melaju dari arah Cilandak menuju Pasar Rebo.
Ketika Syahlan dan Syamil diduga menerobos lampu merah di perempatan tersebut, tiba-tiba mobil yang dikemudikan Maulana Malik Ibrahim datang begitu cepat.
Maulana lantas tidak bisa mengelak karena peristiwa berlangsung cepat. Kecelakaan tersebut membuat Syahlan terluka dan tak sadarkan diri.
Syahlan pun harus menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu hingga saat ini. Sementara itu, Muhammad Syamil langsung meninggal dunia di TKP kecelakaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.