JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pengendara mobil bicara kasar saat dikawal patwal ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Rabu (19/4/2023).
Hal itu membuat Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberi respons dan akan mengevaluasi kegiatan pengawalan kendaraan oleh jajaran kepolisian.
Sementara itu, berita mengenai alasan Pemprov DKI bakal nonaktifkan hampir 200.000 NIK warga juga banyak dibaca.
Kemudian, berita tentang bos hotel Assirot dibunuh 2 ART turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Baca juga: Ruas Jalan Hek di Kramatjati Jaktim Tergenang Air Berarus Deras Imbas Luapan Kali Baru
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek di atas:
Video yang memperlihatkan arogansi pengendara mobil saat dikawal oleh anggota Patwal kepolisian di ruas jalan tol dalam kota beredar di media sosial.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun merespons video tersebut dan akan mengevaluasi kegiatan pengawalan kendaraan oleh jajaran kepolisian.
Baca juga: Kakorlantas: Patwal Tak Tahu Pengemudi Mobil yang Dikawal Arogan dan Bicara Kasar
Dalam video tersebut diunggah akun @merekamjakarta, terlihat mobil dikawal oleh motor patroli kepolisian.
Petugas pengawal itu terlihat menggunakan motor gede (moge) dinas patroli dan berjaket hitam bertuliskan "Polisi". Baca selengkapnya di sini.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) berencana menon-aktifkan ratusan ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, akan ada 195.777 NIK yang akan dinon-aktifkan.
Langkah menon-aktifkan NIK itu diperlukan demi ketertiban administrasi penduduk, mengurangi potensi kerugian daerah, serta potensi penyalahgunaan dokumen kependudukan.
"Semua instansi pemerintah akan terlibat dalam agenda penonaktifan NIK ini, mulai dari provinsi, kota, wilayah dan juga instansi-instansi vertikal seperti Kepolisian dan pengadilan negeri," kata Budi. Baca selengkapnya di sini.
Naima S Bachmid (61), pemilik Hotel Assirot Residence, Jakarta Barat, dibunuh oleh dua orang. Pelaku merupakan asisten rumah tangga (ART) korban.
Baca juga: Saat Pemilik Hotel Assirot Dibunuh 2 ART, Pelaku Bawa Kabur Mobil Mewah Korban
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan, kedua pelaku berinisial F dan S merupakan karyawan yang bekerja di kediaman korban.
"Iya, betul. Tapi masih kami dalami. Nanti kami akan rilis," ujar Panjiyoga saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023). Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.