"Kalau marbut masjid kan biasanya juga mengumandangkan azan dan ikamah selain bersih-bersih. Namun, karena dia terlahir spesial, kami alihkan tugas mengumandangkan azan menjadi seorang juru parkir," ungkap Agus, Selasa.
Lebih lanjut, Agus menilai bahwa sang marbut adalah sosok yang rajin dan periang.
Di balik kekurangannya, Rizky acap kali menjadi sosok yang mampu mencairkan situasi dalam kondisi apa pun sehingga suasana masjid terasa ramai.
"Dia selalu melakukan tugasnya dengan baik selama tiga tahun ini. Meski terkadang kesulitan berkomunikasi, tetapi tingkah dia mampu mencairkan suasana. Jadi masjid enggak terasa sepi," imbuh dia.
Adapun Rizky telah menjadi seorang marbut selama tiga tahun terakhir.
Waktu itu, ia diberi tawaran oleh salah satu pengurus masjid yang merasa iba dengan kondisinya.
Rizky yang tak pernah merasakan indahnya masa sekolah itu sempat menemui kesulitan saat hendak melamar kerja.
Apalagi, dengan keterbatasan yang dimiliki olehnya. Alhasil, banyak pencari kerja yang berpikir dua kali sebelum memberi kontrak kerja.
Meski tidak bisa berbicara layaknya manusia pada umumnya, Rizky bisa diajak berkomunikasi melalui bahasa isyarat.
Ia juga bisa diajak berkomunikasi melalui pesan singkat, seperti melalui aplikasi WhatsApp, tetapi kosakatanya terbatas. Hanya bahasa baku atau familiar yang bisa dipahami oleh Rizky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.