Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Cabut Pernyataan Cyprus, "Paman" AKBP Buddy yang Sebut Tak Percaya Dugaan Bunuh Diri

Kompas.com - 02/05/2023, 06:28 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fondel Towoliu, sepupu Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, mencabut keterangan Cyprus A Tatali yang sebelumnya mengaku paman AKBP Buddy.

Diketahui, AKBP Buddy tewas setelah tertabrak kereta di perlintasan rel kereta api Jatinegara Km 12 + 400, pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

Fondel menjelaskan, apa yang dikatakan Cyprus saat itu terburu-buru atau bisa disebut belum terkoordinasi.

Fondel mewakili keluarga AKBP Buddy pun mencabut keterangan Cyprus.

Baca juga: Polisi Ungkap Ada 6 Panggilan Telepon di Handphone AKBP Buddy Saat Kejadian

"Terkait dengan kesaksiannya itu (Cyprus), mungkin karena saat itu terburu-buru, dengan berbagai simpang siur berita sehingga semuanya belum terkoordinasi sehingga mungkin pernyataan itu dapat kami cabut," ujar Fondel saat hadir di konferensi pers penyelidikan kasus kematian AKBP Buddy, Senin (1/5/2023).

Fondel bahkan menjelaskan bahwa Cyprus yang awalnya mengaku sebagai paman dari AKBP Buddy, ternyata hanyalah sebatas teman dekat.

"Terkait dengan tadi, Bapak Cyprus ya, itu teman dekat dari korban," jelas dia.

Baca juga: Keluarga Tolak Kasat Narkoba Polres Jaktim Disebut Bunuh Diri, Minta Polisi Telusuri Telepon Seseorang

Saat ini, pihak keluarga AKBP Buddy masih dalam suasana duka. Fondel menuturkan, keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Perkembangan hari ini kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Kepolisian akan profesional dalam hal ini," pungkas dia.

Pernyataan Cyprus

Sebelumnya, pihak keluarga menolak pernyataan kepolisian yang menyebut AKBP Buddy Alfrits Towolio diduga bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas.

"Jadi kami keluarga besar saya sebagai paman menolak dengan tegas kalau ada dugaan bunuh diri," ujar Cyprus saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Sabtu.

Menurut Cyprus, kepolisian terlalu cepat menyimpulkan dugaan sementara soal meninggalnya Buddy di pelintasan rel kereta kawasan Jatinegara.

Sebab, kata dia, ada informasi dan peristiwa sebelum penemuan jenazah Buddy yang seharusnya didalami oleh kepolisian.

Baca juga: Sebelum Tewas, AKBP Buddy Sempat Putar Balik Saat Berjalan ke Rel Kereta

Salah satunya, kata Cyprus, terdapat telepon masuk dari seseorang yang diterima oleh Buddy ketika berada di Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu pagi.

Telepon dari seseorang Buddy menerima sebuah panggilan telepon dari seseorang saat sedang berada di kantornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Megapolitan
'Malaikat' Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

"Malaikat" Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

Megapolitan
Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Megapolitan
Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com