TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sudah lebih dari dua tahun lamanya Jalan Ceger Raya, tepatnya di depan perumahan Mega Persada Residence, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kerap tergenang air comberan.
Genangan air yang ada membuat aspal mengelupas sehingga kondisi jalan tersebut menjadi rusak.
Baik pengendara dan warga sekitar sudah lelah mengeluh dengan kondisi Jalan Ceger Raya karena tak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.
"Ya jijik aja mas. Pas kita lewat, terus terkena airnya. Itu kan nempel dan bau. Apalagi saya sering melintas di sini," jelas Ahmad Safyi (32), pengendara motor yang kerap melintasi jalan tersebut, Selasa (2/5/2023), dilansir dari TribunTangerang.com.
Baca juga: Fenomena Sampah di Tengah Jalan Ciledug: Pagi Menggunung, Siang Dibersihkan...
"Paling susah itu kalau sore hari, saat kendaraan padat. Kadang kasihan melihat ada pengendara ibu-ibu, bahkan bapak-bapak yang jatuh," sambungnya.
Sebagai pengguna jalan, Safyi berharap pemerintah setempat dapat membenahi jalanan tersebut sehingga bisa nyaman dilalui.
Jika kondisi jalanan kering, hal itu tidak membuat arus lalu lintas jadi tersendat karena banyak pengendara yang menurunkan laju kendaraannya.
Sementara itu, Ketua RW 2 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Latip menuturkan bahwa genangan air comberan kerap menimbulkan bau tak sedap.
Baca juga: Pemkot Bekasi Janji Perbaiki Jalan Rusak Dekat Flyover Kranji Sebelum Lebaran 2023
"Baunya menyengat, membuat orang-orang juga merasa jijik, apalagi sampai terkena cipratannya," ujar Latip.
Terkait adanya genangan air comberan di Jalan Ceger Raya, ini disebabkan oleh saluran air atau selokan di sisi jalan yang tersumbat sehingga air tidak dapat terbuang.
Hal tersebut membuat air comberan berbau busuk kerap meluap dan membuat jalanan tergenang.
Latip mengatakan bahwa genangan air di Jalan Ceger Raya bukannya tidak pernah mendapatkan penanganan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Petugas Bina Marga Tiap Hari Keliling Cari dan Tambal Jalan Rusak
Namun, penanganan yang telah dilakukan dinilai tidak efektif karena hanya melakukan penyedotan air di drainase atau saluran air yang tersumbat.
Jika hanya disedot, tak lama kemudian air comberan akan kembali menggenangi jalan.
Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com di lapangan, mesin pompa otomatis pun tak banyak membantu.
"Sebenarnya ada mesin pompa otomatis. Ketika air naik, langsung disedot. Tapi hanya bisa beberapa bulan karena yang kesedot itu lumpur dan mesin pun rusak," ucap petugas drainase pemeliharaan dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangerang Selatan.
Setelah itu, petugas hanya melakukan penyedotan dengan mesin pompa air biasa.
Artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Jalan Ceger Raya di Pondok Aren Kebanjiran Air Comberan selama 2 Tahun Dikeluhkan Warga. (Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Intan Ungaling Dian).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.