JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan sekaligus saksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang bernama Chaerudin (26) mengaku sempat diancam pelaku bernama Mustopa NR (60).
"Saya terima dia (pelaku), beliau dengan kata kasar (bilang) ingin ketemu Ketua MUI," ujar Chaerudin saat diwawancarai di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).
Chaerudin pun masuk dan menginformasikan permintaan pelaku ke bagian sekretariat.
"Kata bagian sekretariat enggak bisa menerima, karena beliau selalu mengirim surat dengan nada ancaman," kata dia.
Baca juga: Polisi: Penembak Kantor MUI Punya Riwayat Asma dan Sakit Jantung
Setelah itu, Chaerudin diperintahkan untuk mengamankan pelaku.
"Saya bilang, 'Maaf, Pak, enggak bisa ketemu untuk hari ini. Bapak sudah kirim surat, tapi suruh tunggu kabar berikutnya'," tutur Chaerudin.
"Tapi beliau memaksa. Beliau bilang begini, 'Kalau kamu tidak bisa menerima saya ketemu Ketua MUI, saya habisi kamu'. Dia bilang gitu," lanjut dia.
Setelah itu, pelaku berjalan dan mengangkat tas yang berisi pistol.
"Saya enggak tahu dia mengangkat tas ternyata isinya pistol, tapi saya enggak ketembak alhamdulillah. Pelurunya meleset," kata Chaerudin.
Chaerudin bercerita, sebelumnya dia telah bertemu dua kali dengan pelaku. Dia lupa kapan persisnya bertemu pelaku, tapi Chaerudin bertemu pelaku pagi-pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Beliau itu mencurigakan dengan nada-nada mencurigakan, bawa surat yang berkata-kata pengancaman gimana gitu. Itu saja sih yang saya tahu," jelas Chaerudin.
Untuk diketahui, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi Nomor 51, RT 011/RW 02, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 11.24 WIB.
Pelaku bernama Mustopa (60) menembakkan senjata yang diduga airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.
Baca juga: RS Polri Belum Terima Permintaan Penjemputan Jenazah Mustopa Penembak Kantor MUI
Sementara itu, korban lain terluka karena terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru. Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.
Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.
Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia. Belum diketahui penyebab pasti kematian pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.