Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mustopa Ancam Bunuh Petugas Keamanan Kantor MUI Sebelum Lakukan Penembakan

Kompas.com - 03/05/2023, 18:39 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan sekaligus saksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang bernama Chaerudin (26) mengaku sempat diancam pelaku bernama Mustopa NR (60).

"Saya terima dia (pelaku), beliau dengan kata kasar (bilang) ingin ketemu Ketua MUI," ujar Chaerudin saat diwawancarai di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Chaerudin pun masuk dan menginformasikan permintaan pelaku ke bagian sekretariat.

"Kata bagian sekretariat enggak bisa menerima, karena beliau selalu mengirim surat dengan nada ancaman," kata dia.

Baca juga: Polisi: Penembak Kantor MUI Punya Riwayat Asma dan Sakit Jantung

Setelah itu, Chaerudin diperintahkan untuk mengamankan pelaku.

"Saya bilang, 'Maaf, Pak, enggak bisa ketemu untuk hari ini. Bapak sudah kirim surat, tapi suruh tunggu kabar berikutnya'," tutur Chaerudin.

"Tapi beliau memaksa. Beliau bilang begini, 'Kalau kamu tidak bisa menerima saya ketemu Ketua MUI, saya habisi kamu'. Dia bilang gitu," lanjut dia.

Setelah itu, pelaku berjalan dan mengangkat tas yang berisi pistol.

"Saya enggak tahu dia mengangkat tas ternyata isinya pistol, tapi saya enggak ketembak alhamdulillah. Pelurunya meleset," kata Chaerudin.

Baca juga: Kantor MUI Pusat Tak Perketat Pengamanan Usai Insiden Penembakan, Pimpinan: Sudah Kebal Teror, Ini Kantor Umat

Chaerudin bercerita, sebelumnya dia telah bertemu dua kali dengan pelaku. Dia lupa kapan persisnya bertemu pelaku, tapi Chaerudin bertemu pelaku pagi-pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Beliau itu mencurigakan dengan nada-nada mencurigakan, bawa surat yang berkata-kata pengancaman gimana gitu. Itu saja sih yang saya tahu," jelas Chaerudin.

Untuk diketahui, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi Nomor 51, RT 011/RW 02, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 11.24 WIB.

Pelaku bernama Mustopa (60) menembakkan senjata yang diduga airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.

Baca juga: RS Polri Belum Terima Permintaan Penjemputan Jenazah Mustopa Penembak Kantor MUI

Sementara itu, korban lain terluka karena terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru. Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.

Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia. Belum diketahui penyebab pasti kematian pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com