Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Satpol PP Kota Tangerang Banting Pedagang Pasar Anyar

Kompas.com - 04/05/2023, 11:47 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, mendapatkan tindakan arogansi oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.

Dalam video rekaman yang dilihat Kompas.com, sejumlah pedagang dan Satpol PP tampak sedang tarik menarik.

Bahkan dalam video rekaman berdurasi 1 menit 34 detik tersebut, terlihat seorang pedagang yang sampai tersungkur usai ditarik petugas Satpol PP.

Seorang pedagang di Pasar Anyar dengan inisial A membenarkan peristiwa tersebut dan dia melihat pedagang itu tersungkur.

A bahkan mengaku mendapat bogem yang dilayangkan oknum petugas dari belakang.

Baca juga: Lakukan Penyisiran, Satpol PP Jakarta Utara Temukan Beragam Ranjau Paku di Jalan Perintis Kemerdekaan

"Posisi saya lagi lari (mau bantu), lihat dia lagi dibanting. Jadi ditonjok belakangnya, pedagang juga yang dibanting," kata seorang pedagang inisial A, Rabu (3/5/2023).

Kata A, Satpol PP Kota Tangerang saat itu tengah melakukan penertiban. Namun, ketegangan terjadi.

A mengatakan, dia tidak menolak apabila petugas melakukan penertiban, tetapi tidak dengan cara yang arogan.

"Pedagang bukan menolak, kalau ditertibkan ya tertibkan saja kan gitu kan lebih enak begitu," kata dia.

"Ya yang bikin kesel ya meja diangkut, seharusnya kan diturunkan, ini enggak, makanya emosi dari (pihak) Satpol PP," sambungnya.

Baca juga: Aksi Buang Sampah Sembarangan di Ciledug, Warga: Pelaku Kucing-kucingan Sama Satpol PP

A menyatakan, dia dan pedagang lain sudah menerima imbauan agar memundurkan lapak dagangan beberapa meter.

Keputusan memundurkan lapak telah disepakati dan telah dilakukan para pedagang.

"Tadinya kan sudah sepakat dua meter setengah atau tiga meter setengah, itu digaris, kenapa tadinya disetujui malah terjadi kayak gini," jelasnya.

Sementara pedagang lain, F, turut mengatakan hal serupa. Menurut dia, Pemerintah tidak pernah memberikan solusi terhadap para pedagang.

"Menertibkan doang tapi enggak kasih solusi. Relokasi tempat enggak tepat," katanya.

Berkait relokasi lapak, kata F, bukannya semakin banyak pembeli, dia justru merasa rugi.

"Jadinya bukan membuat kami untung malah menghabiskan modal," sebutnya.

Sementara itu, Kompas.com telah berusaha menghubungi Kasatpol PP Wawan Fauzi, tetapi belum mendapatkan jawaban terkait peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com