"Gara-gara kecelakaan tersebut, patah ininya (tulang kaki), keluar gitu, kecelakaan motor. Akhirnya dioperasi dengan memasang pen di lutut. Saat ini masih dalam masa pemulihan," ungkap Yulyanti.
Baca juga: Penjelasan Dinas LH soal Hak PJLP, Dapat Gaji hingga BPJS Ketenagakerjaan
Yulyanti menuturkan, biaya operasi suaminya ditanggung BPJS Kesehatan. Namun, Yulyanti tetap harus merogoh kantong pribadi untuk biaya perawatan lainnya. Akibatnya, usaha warung sembako di rumah bangkrut.
Pada Desember 2021, kontrak kerja S yang statusnya sebagai pekerja harian lepas ini habis. Kontrak kerja S tak diperpanjang.
Hal ini semua membuat Yulyanti berpikir keras agar dapur tetap mengepul. Berkat saran dari tetangga, dia memberanikan diri menjadi PKL di pinggir Jalan RE Martadinata.
"Tadinya saya jualan (warung sembako) di rumah. Tapi kan kalau di rumah suka diutangin, uangnya enggak ada, modal enggak ada," kata Yulyanti.
Meski awalnya takut berjualan seorang diri di sana, Yulyanti tetap memberanikan diri agar anak perempuannya tetap melanjutkan pendidikan di sebuah universitas di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.