TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengingatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk bersikap humanis saat melakukan penertiban di pasar.
Belum lama ini, terjadi ketegangan antara Satpol PP dengan pedagang Pasar Anyar. Ada pedagang yang sampai tersungkur karena dibanting.
"Ya saya bilang juga, sudah saya ingatkan bahwa ya bagaimanapun juga kita lakukan penertiban ini secara humanis," ujar Arief saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2023).
Arief menuturkan, oknum Satpol PP yang mengakibatkan pedagang tersebut tersungkur sudah dikenakan sanksi teguran.
Baca juga: Oknum Satpol PP Kota Tangerang Banting Pedagang Pasar Anyar
"Petugas itu sudah kami berikan sanksi dan kami ingatkan, termasuk Kasatpol PP-nya sudah kami ingatkan juga," ujar Arief.
Dari adanya peristiwa tersebut, Arief berharap semua pihak menjadi paham dengan peraturan soal lapak.
Terutama untuk pedagang yang masih berjualan di badan jalan dan belum mau dipindah ke dalam gedung pasar.
"Kami berharap masyarakat paham (penertiban) untuk menata wilayah daerah Pasar Anyar," ujarnya.
Baca juga: Takut Ditangkap Satpol PP, Seorang Pemulung Bersembunyi di Atas Pohon
"Kami ingin ke depannya ini (Pasar Anyar) menjadi lebih nyaman untuk semua, pedagang maupun pembeli dan masyarakat," tambah Arief.
Sebelumnya diberitakan, dalam video rekaman yang dilihat Kompas.com, sejumlah pedagang dan Satpol PP tampak sedang tarik menarik.
Dari video rekaman berdurasi 1 menit 34 detik tersebut juga terlihat seorang pedagang yang sampai tersungkur usai ditarik petugas Satpol PP.
Seorang pedagang di Pasar Anyar berinisial A membenarkan peristiwa tersebut dan dia melihat pedagang itu tersungkur.
A bahkan mengaku mendapat bogem yang dilayangkan oknum petugas dari belakang.
"Posisi saya lagi lari (mau bantu), lihat dia lagi dibanting. Jadi ditonjok belakangnya, pedagang juga yang dibanting," kata seorang pedagang inisial A, Rabu (3/5/2023).
Kata A, Satpol PP Kota Tangerang saat itu tengah melakukan penertiban. Namun, ketegangan terjadi.
A mengatakan, dia tidak menolak apabila petugas melakukan penertiban, tetapi tidak dengan cara yang arogan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.