Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis dan Emosi Keluarga Korban Pembacokan Siswa SMK di Bogor...

Kompas.com - 13/05/2023, 10:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Perasaan sedih dan emosi dirasa oleh keluarga Arya Saputra saat hadir dalam konferensi pers di Mapolresta Bogor Kota, Jumat (12/5/2023).

Seperti yang diketahui, Arya merupakan siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang tewas dibacok oleh pelajar dari sekolah lain di Simpang Pomad, pada 10 Maret 2023 lalu.

Pelaku yang berjumlah tiga orang telah ditangkap semua. Terakhir, pelaku utama atau eksekutor pembacokan, ASR alias Tukul (17), diringkus pada Kamis (11/5/2023) setelah buron selama dua bulan.

Tangis keluarga pecah

Tangis keluarga Arya pecah ketika polisi menghadirkan Tukul dalam konferensi pers yang mereka hadiri.

Baca juga: Tangis Keluarga Korban Pembacokan Siswa SMK di Bogor Pecah Saat Polisi Hadirkan Pelaku

Umay, ibu korban, tampak tak kuat menahan air matanya yang terus bergelinang membasahi pipinya. Sesekali, ia menutup mukanya dengan tangan.

Umay masih tak percaya anak laki-lakinya itu telah tiada. Keinginannya saat ini hanya satu, yaitu meminta pelaku pembacokan diadili dan mendapat hukuman setimpal.

"Enggak kuat, kok dia tega sih bunuh anak orang," kata Umay seraya meneteskan air mata.

"Bawa saja dulu ke makam, suruh lihat dia makam Arya kayak gimana," sambungnya.

Pelaku dimaki dan ingin menonjok Tukul

Baca juga: Kisah Pelarian Eksekutor Pembacok Siswa SMK Bogor, Kabur ke 4 Kota sampai Datangi Dukun

Sementara itu, ayah angkat Arya, Ruja'i, tak kuasa menahan rasa amarahnya ketika melihat pelaku yang sedang di BAP oleh pihak kepolisian.

Bahkan, Ruja'i mengakui bahwa dirinya sempat memaki pelaku karena emosinya sudah tak tertahankan lagi.

"Terus terang saja saya ngomong kasar tadi karena emosi sama dianya (pelaku)," ujar Rujai di kediamannya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (11/5/2023), dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Bahkan, karena rasa emosinya yang sudah memuncak, Ruja'i begitu bernafsu untuk memberi bogem mentah kepada Tukul.

"Saya sih pengen nonjok terus terang aja, saya udah kesel banget," katanya.

Baca juga: Akhir Pelarian Tukul, Eksekutor Pembacok Murid SMK di Bogor yang Kerap Berpindah-pindah Tempat

Namun, keinginan Ruja'i tidak dapat terwujud setelah ia diarahkan untuk menunggu di luar ruangan BAP oleh polisi.

Hal itu dilakukan karena polisi khawatir terjadi kegadugan yang berlebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com