Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kerja di Sini Enggak Mungkin Kelaparan..."

Kompas.com - 13/05/2023, 17:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki jangkung tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di sebuah perlintasan kereta api sebidang di dekat Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, tak jauh dari Jalan Kayu Manis 9.

Ia berdiri di tengah rel sambil menggerakkan tangan kanan dan kirinya untuk menyuruh para pengendara motor dan mobil lekas bergerak.

Sesekali, laki-laki yang mengenakan topi hitam itu membunyikan peluit berwarna kuning.

Di lokasi itu memang sering terjadi kemacetan. Awalnya perlintasan kereta api tampak lancar.

Namun, tak lama kemudian kemacetan tak terhindarkan lantaran orang-orang dari berbagai jalur berjejalan melewati perlintasan itu.

Baca juga: Herman dan Sepotong Kisah di Pintu Pelintasan Rel Kereta, Oase di Tengah Kerasnya Jakarta

Ada yang hendak menuju ke arah Matraman dari arah Pramuka, Pisangan, dan Jalan Bunga.

Ada pula yang hendak menuju ke arah Pramuka dari Jalan Bunga dan arah Matraman, serta dari arah Pisangan ke Jalan Bunga.

"Ayo, ayo, jalan terus!" kata laki-laki itu sambil menengok sisi kanan dan kirinya untuk memeriksa apakah ada kereta yang hendak melintas atau tidak.

Laki-laki itu sudah tampak sibuk sejak pukul 10.00 WIB. Di bawah teriknya sinar matahari, ia justru tampak semakin bersemangat.

Suaranya pun semakin lantang karena volume kendaraan yang melintasi jalur perlintasan kereta api itu semakin ramai.

"Sabar! Sabar! Sebentar dulu, ada kereta mau lewat!" ucap laki-laki itu saat palang mulai turun dan kereta api melintas.

Baca juga: Jadwal 3 Kereta Api Baru KAI mulai 1 Juni 2023

Setelah dua jam menjaga perlintasan kereta api itu, laki-laki tersebut menepi ke sebuah warung kopi dan memesan segelas es kopi.

Sambil menyeruput minuman dingin itu dan sesekali menyeka aliran keringat di keningnya, ia memperkenalkan diri sebagai Ipul (35) kepada Kompas.com.

Ipul adalah warga Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, yang tumbuh dan besar di dekat Stasiun Pondok Jati.

Sejak kecil, ia sudah familiar dengan salah satu perlintasan kereta api paling ramai di Jakarta itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com