JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki jangkung tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di sebuah perlintasan kereta api sebidang di dekat Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, tak jauh dari Jalan Kayu Manis 9.
Ia berdiri di tengah rel sambil menggerakkan tangan kanan dan kirinya untuk menyuruh para pengendara motor dan mobil lekas bergerak.
Sesekali, laki-laki yang mengenakan topi hitam itu membunyikan peluit berwarna kuning.
Di lokasi itu memang sering terjadi kemacetan. Awalnya perlintasan kereta api tampak lancar.
Namun, tak lama kemudian kemacetan tak terhindarkan lantaran orang-orang dari berbagai jalur berjejalan melewati perlintasan itu.
Baca juga: Herman dan Sepotong Kisah di Pintu Pelintasan Rel Kereta, Oase di Tengah Kerasnya Jakarta
Ada yang hendak menuju ke arah Matraman dari arah Pramuka, Pisangan, dan Jalan Bunga.
Ada pula yang hendak menuju ke arah Pramuka dari Jalan Bunga dan arah Matraman, serta dari arah Pisangan ke Jalan Bunga.
"Ayo, ayo, jalan terus!" kata laki-laki itu sambil menengok sisi kanan dan kirinya untuk memeriksa apakah ada kereta yang hendak melintas atau tidak.
Laki-laki itu sudah tampak sibuk sejak pukul 10.00 WIB. Di bawah teriknya sinar matahari, ia justru tampak semakin bersemangat.
Suaranya pun semakin lantang karena volume kendaraan yang melintasi jalur perlintasan kereta api itu semakin ramai.
"Sabar! Sabar! Sebentar dulu, ada kereta mau lewat!" ucap laki-laki itu saat palang mulai turun dan kereta api melintas.
Baca juga: Jadwal 3 Kereta Api Baru KAI mulai 1 Juni 2023
Setelah dua jam menjaga perlintasan kereta api itu, laki-laki tersebut menepi ke sebuah warung kopi dan memesan segelas es kopi.
Sambil menyeruput minuman dingin itu dan sesekali menyeka aliran keringat di keningnya, ia memperkenalkan diri sebagai Ipul (35) kepada Kompas.com.
Ipul adalah warga Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, yang tumbuh dan besar di dekat Stasiun Pondok Jati.
Sejak kecil, ia sudah familiar dengan salah satu perlintasan kereta api paling ramai di Jakarta itu.